Belum Separuh Dana Pemulihan Ekonomi Cair hingga Akhir Kuartal III

Rizky Alika
30 September 2020, 20:06
anggaran, pemulihan ekonomi, covid-19
Youtube/Sekretariat Presiden
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan terkait progres program pemulihan ekonomi nasional pada Jumat (7/8).

Kemudian, program dukungan UMKM yang telah dicairkan Rp 79,06 triliun atau 64% dari pagu Rp 123,46 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari penempatan dana Rp 58,7 triliun, banpres produktif Rp 15,9 triliun, subsidi bunga Rp 3 triliun, penjaminan kredit UMKM Rp 100 miliar, PPh final UMKM Rp 400 miliar, dan pembiayaan investasi koperasi Rp 1 triliun.

Satu-satunya program yang belum berjalan hingga saat ini adalah pembiayaan korporasi yang memiliki pagu Rp 53,5 triliun. "Kami harap awal Oktober sudah masuk sehingga membantu pertumbuhan ekonomi triwulan IV," ujar mantan Direktur Utama Bank Mandiri tersebut.

Wakil Menteri Keuangan sekaligus Wakil Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Komite PC-PEN Suahasil Nazara mengatakan, pembiayaan korporasi masih menunggu proses penerbitan Peraturan Pemerintah (PP).

"Karena untuk pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN), sesuai amanat Undang-undang, ada PP-nya," ujar dia.

Suahasil lalu menjelaskan realisasi angggaran PEN pada program Kementerian Keuangan. Ia mengatakan, realisasi program insentif usaha mencapai Rp 27,6 triliun atau 22,9% dari pagu Rp 120,61 triliun.

Rincian penyaluran program ini meliputi Pajak Penghasilan (PPh) 21 Rp 1,98 triliun, pembebasan PPh 22 impor Rp 6,85 triliun, pengurangan angsuran PPh 25 Rp 9,53 triiliun, pengembalian pendahuluan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 2,44 triliun, dan penurunan tarif PPh Badan Rp 6,82 triliun.

Namun Suahasil mengatakan progres pencairan insentif  bergantung pada kondisi dunia usaha. "Karena kegiatan ekonomi menurun, maka pengurangan tidak seperti dalam kondisi ekonomi normal," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...