Survei: Hanya 17% Responden yang Anggap RI Semakin Demokratis

Ameidyo Daud Nasution
25 Oktober 2020, 15:26
Mahasiswa dari sejumlah kampus melakukan aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja, di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Mereka dalam aksinya menuntut DPR RI dan Pemerintah untuk membuat Perppu pengganti untuk Undang-Undang
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Mahasiswa dari sejumlah kampus melakukan aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja, di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Mereka dalam aksinya menuntut DPR RI dan Pemerintah untuk membuat Perppu pengganti untuk Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.

Secara spesifik, alarm terlihat dari beberapa indikator. Sebanyak 69,6% responden menyatakan setuju dan agak setuju bahwa saat ini mereka semakin takut untuk menyatakan pendapat.

Padahal menurut Burhanuddin, dalam alam demokrasi, warga harus berani berbicara terlepas pro dan kontra yang ditimbulkan. “Ada situasi di bawah alam sadar untuk takut berbicara,” katanya.

Selain itu 57,7% responden sangat dan agak setuju dengan pernyataan aparat saat ini semakin semena-mena menangkap warga yang berbeda pilihan politik dengan penguasa.

Tak hanya itu, 73,8% menganggap sekarang warga semakin sulit berdemonstrasi atau melakukan protes. Burhanudin mengatakan beberapa hal ini menandakan bel kebebasan sipil telah berbunyi.

“Jangan sampai menimbulkan disilusi. Apalagi Pak Joko Widodo ini menjaga warisan mahal dari kebebasan demokrasi,” katanya.

Meski demikian, mayoritas masyarakat masih menganggap demokrasi sebagai dukungan terhadap pemerintahan sebagai sistem terbaik. Sebanyak 62,4% responden menyatakan demokrasi adalah model terbaik meski tak sempurna.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...