Kasus Corona di Jakarta Melambat, Anies Tetap Perpanjang PSBB Transisi

Image title
8 November 2020, 19:34
anies baswedan, jakarta, covid-19, virus corona, pandemi corona, pandemi, gerakan 3M
Facebook.com/Aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies memutuskan kembali memperpanjang PSBB Transisi hingga 22 November 2020.

Adapun tingkat keterpakaian ruang ICU secara berturut-turut adalah 67% (10/10), 66% (17/10), 62% (24/10), 59% (31/10), dan 60% (7/11). Berdasarkan data tersebut, tingkat keterisian tempat tidur RS untuk perawatan pasien kasus terkait Covid-19 di DKI Jakarta sudah mencapai batas ideal yaitu level 60 persen.

Artinya, Pemprov DKI Jakarta siap jika nantinya terjadi lonjakan kasus dan sebagian dari kasus tersebut harus menjalani perawatan di rumah sakit. "Kami akan terus menambah jumlah kapasitas tempat tidur, baik ruang rawat inap maupun ICU. Di sisi lain, kegiatan testing dan tracing akan dilakukan secara massif dan diperluas di seluruh Jakarta,"kata Anies.

Berdasarkan pengamatan perilaku 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan) yang dilakukan FKM UI, terdapat peningkatan persentase kepatuhan masyarakat sejak awal November 2020 untuk seluruh indikator. Saat ini, data FKM UI mencatat tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker berada di kisaran angka 70%, menjaga jarak berada di kisaran angka 60%, dan mencuci tangan berada di kisaran angka 35%.

Adapun seluruh indikator perilaku 3M sempat menurun secara signifikan pada akhir Oktober lalu, yaitu memakai masker berada di kisaran angka 75% (19/10), 70% (26/10), dan 60% (2/11). Kemudian,  kepatuhan menjaga jarak berada di kisaran angka 70% (19/10), 65% (26/10), dan 55% (2/11).

Sedangkan kepatuhan mencuci tangan berada di kisaran angka 40% (19/10), 30% (26/10), dan 30% (2/11). Anies mengatakan persentase kepatuhan masyarakat untuk 3M harus mencapai minimal 80% untuk dapat mengendalikan potensi penularan Covid-19.

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan terus bekerja sama dengan jajaran Forkopimda dalam upaya penegakan hukum atas protokol kesehatan masyarakat di wilayah Ibu Kota. Adapun nilai reproduksi efektif (Rt) yang menjadi indikasi tingkat penularan di masyarakat menunjukkan skor 1,04 pada 7 November 2020.

Angka tersebut meningkat dari skor 1,03 pada 1 November 2020. Meskipun demikian, hasil skor Rt tersebut menunjukkan perbaikan dibandingkan data pada bulan lalu yaitu skor 1,06 pada 12 Oktober 2020 dan 1,05 pada 24 Oktober 2020.

Berdasarkan analisis data dari tim FKM UI, nilai Rt tersebut kemudian dibandingkan dengan estimasi kasus baru (onset) dan persentase masyarakat yang berada di rumah (mengurangi mobilitas). Untuk persentase penduduk yang berada di rumah mulai menurun sejak Oktober 2020 dan kini stabil berada di kisaran 45%.

Sedangkan estimasi kasus baru juga turun signfikan pada bulan lalu, namun sedikit meningkat pada November 2020. Estimasi kasus baru merupakan pengukuran epidemiologi berdasarkan waktu pertama kali kasus positif mengalami gejala, bukan waktu pelaporan positif kasus konfirmasi positif dari hasil uji laboratorium.

Selain itu, penilaian berdasarkan indikator pengendalian Covid-19 dari FKM UI menunjukkan penurunan 4 poin dari skor 67 pada 1 November 2020 menjadi 63 pada 8 November 2020. Meskipun demikian, skor tersebut menunjukkan pengendalian wabah di DKI Jakarta relatif stabil dibandingkan dengan skor 60 (18 Oktober 2020) dan skor 64 (24 Oktober 2020). Pemprov DKI Jakarta akan terus mengupayakan agar berbagai indikator pengendalian Covid-19 terus membaik dengan penegakan aturan hukum dan kegiatan 3T secara massif.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...