Limbah Medis Akibat Covid-19 Tercatat Capai 1.662,75 Ton

Image title
13 November 2020, 13:00
limbah medis, sampah medis, masker, klhk
Muhamad Ibnu Chazar|ANTARAFOTO
Petugas membenahi wheeled bin atau wadah limbah beroda untuk membawa limbah medis di PT Jasa Medivest, Plant Dawuan, Karawang, Jawa Barat.
Limbah Medis Melimpah Selama Pandemi
Limbah Medis Melimpah Selama Pandemi (Katadata)

Jumlah fasilitas isolator berdasarkan data KLHK per Oktober berada di 171 rumah sakit dan telah mendapatkan izin operasional. Ada pula 17 pengelolaan jasa limbah bahan berbahaya dan beracun atau B3 yang berada di wilayah Sumatera Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. "Saya harapkan itu semua bisa dioptimalkan dengan baik untuk memutus mata rantai penularan covid-19," kata Rosa.

Tahun ini, KLHK telah membangun fasilitas jasa pengelolaan B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan di lima lokasi, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Targetnya pada akhir 2020 fasilitas ini dapat selesai dan dioperasikan guna membantu pengelolaan limbah medis di Indonesia.

Daerah Luar Jawa Kesulitan Olah Limbah Medis

Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya berpendapat saat ini perlu rencana strategis penanganan limbah B3 medis. Bentuknya adalah panduan pelayanan untuk kesehatan dalam mengolah limbah B3.

Namun, penyusunan ini memerlukan kerja sama antar lintas sektor. Terutama untuk mencari solusi bagi fasilitas kesehatan di tiap provinsi maupun kabupaten kota. Kementerian Kesehatan juga telah membuka menu instalasi pengolahan limbah ke dalam dana alokasi khusus atau DAK bidang kesehatan setiap tahun.

Ada satu masalah utama pengolahan limbah B3 medis saat ini. Lahan yang terbatas dan berdekatan dengan pemukiman warga. “Hal ini menyulitkan fasilitas pelayanan kesehatan mengolah limbah B3 medis,” kata Azhar.

Fasilitas pelayanan kesehatan akhirnya diwajibkan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga pengolah limbah B3 medis yang berizin dari KLHK. Di sisi lain, sebagian besar pihak ketiga pengolahan limbah tersebut hanya berada di pulau Jawa.

Hal ini tentu saja menyulitkan fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di luar pulau Jawa yang tidak memiliki alat pengolahan limbah B3 medis sendiri. "Maka perlu upaya besar dan keterlibatan berbagai pihak untuk mencari solusi terbaik penanganan limbah B3 medis, terutama di luar pulau Jawa," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...