Dampak Berganda Pemangkasan Cuti Akhir Tahun bagi Industri & Kesehatan

Rizky Alika
24 November 2020, 21:50
cuti bersama, industri, covid-19
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Sejumlah kendaraan melintas di tol Jakarta-Cikampek, Bekasi Jawa Barat, Minggu (1/11/2020). Pada arus balik libur cuti bersama dan Maulid Nabi Muhammad SAW, lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek terpantau ramai lancar.

Tak Hanya Dengan Pangkas Cuti

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, pengurangan hari libur bisa aja memutus rantai Covid-19 dari kerumunan masyarakat. Namun, ia menilai penularan virus corona bisa tetap terjadi meski ada pengurangan libur panjang di akhir tahun. "Bukan tiadakan libur karena bisa terjadi kapan saja," katanya.
 
Hal terpenting yang harus dilakukan, lanjut dia, ialah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap virus corona. Sebab, pencegahan penularan sulit dilakukan jika masih ada masyarakat yang tidak percaya terhadap keberadaan Covid-19.
 
Di sisi lain, ia menilai perlunya peningkatan pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan pengobatan (treatment). Kemudian, perlu dipastikan penerapan protokol kesehatan dijalankan dengan baik. "Selama bisa putuskan rantai penularan, maka bisa putuskan pandemi," ujar Amin.

Amin pun mengingatkan, keberadaan vaksin virus corona nantinya tidak serta merta menghilangkan pandemi. Sebab, kunci dari penanganan pandemi adalah kesadaran masyarakat. "Jadi apakah liburan harus ditiadakan? Menurut saya itu bukan obatnya," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian justru melemah saat libur panjang di tengah pandemi Covid-19. Ini tercermin dari beberapa aktivitas ekonomi yang sempat meningkat, tetapi melemah pada Oktober.

Pada Oktober tahun lalu, jumlah hari kerja mencapai 23 hari sedangkan tahun ini hanya 19 hari kerja akibat libur panjang. Sri Mulyani menuturkan bahwa jumlah hari kerja pada kuartal IV 2020 memang jauh lebih sedikit dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Ini harus terus menerus melihat data karena akan menjadi bahan untuk menetapkan kebijakan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi November 2020, Senin (23/11).

Apalagi, menurut dia, masyarakat kelas menengah masih akan mengerem konsumsinya sepanjang jumlah kasus masih tinggi. Aktivitas yang mereka lakukan di tengah pandemi bergantung pada keamanan dan kesehatan di tengah Covid-19.

Ia pun menegaskan disiplin protokol kesehatan harus terus ditegakkan dalam mencegah penularan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan melalui gerakan 3 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak merupakan cara paling efektif untuk mencegah penularan sebelum vaksin tersedia.

Arahan memangkas cuti ini disampaikan Presiden Joko Widodo kepada para Menteri saat rapat terbatas, Senin (23/11).   Sebelumnya, jika ditotal, maka jumlah cuti dan libur akhir pekan pada periode akhir Desember 2020 hingga Januari 2021 mencapai sebelas hari.

"Masalah cuti bersama akhir tahun termasuk libur pengganti hari raya Idul Fitri, Presiden berikan arahan supaya ada pengurangan," Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (23/11).

Meski demikian, belum ada keputusan berapa pengurangan jumlah libur bulan depan. Muhadjir mengatakan Jokowi memerintahkan para Menteri segera membahas dalam rapat koordinasi dalam waktu dekat ini.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...