Setiap Libur Panjang, Kenaikan Kasus Covid-19 Bisa Lebih dari 100%

Rizky Alika
4 Desember 2020, 17:42
Petugas kesehatan mengambil sampel darah anggota PPS saat mengikuti tes cepat di Kantor Wali Kota, Depok, Jawa Barat, Senin (16/11/2020). Sebanyak 294 petugas anggota PPS dan PPK se-Kota Depok mengikuti tes cepat COVID-19 guna memastikan kondisi sehat dan
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Petugas kesehatan mengambil sampel darah anggota PPS saat mengikuti tes cepat di Kantor Wali Kota, Depok, Jawa Barat, Senin (16/11/2020). Sebanyak 294 petugas anggota PPS dan PPK se-Kota Depok mengikuti tes cepat COVID-19 guna memastikan kondisi sehat dan siap bertugas pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok pada 9 Desember 2020.

Selain itu, pimpinan negara Thailand juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan sejak sebelum pandemi. Oleh karena itu, negara tersebut memiliki investasi sistem kesehatan serta pelacakan atau surveilans yang berfungsi dengan baik.

Sedangkan, Wiku menilai sistem dan surveilans kesehatan di Indonesia sudah terlambat dibandingkan Thailand. "Namun bukan berarti kita tidak bisa mengejar," katanya.

Ia pun mengajak seluruh pihak untuk memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia. Masyarakat juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam memutus rantai penularan Covid-19.

Peningkatan kasus juga terjadi karena kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan menurun, terutama sejak libur panjang akhir Oktober 2020. Berdasarkan website resmi bersatudalamcovid.id, persentase kepatuhan memakai masker hanya mencapai 59,2% dan jaga jarak 43,36%.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M. Faqih mengatakan, beban rumah sakit dan tenaga kesehatan akan semakin berat jika terjadi lonjakan kasus virus corona. Terlebih lagi, sudah lebih dari 180 dokter dan 114 perawat yang gugur karena tertular Covid-18.

Dia pun meminta pemerintah menjaga tenaga kesehatan dengan menekan penularan virus corona. Jika semakin banyak tenaga kesahatan yang gugur, semakin sedikit pasien yang dapat ditangani oleh dokter dan perawat.

Itu lantaran satu orang dokter di Indonesia dibutuhkan oleh 5.000 hingga 100.000 penduduk. Di sisi lain, untuk menghasilkan satu dokter spesialis dibutuhkan waktu 10-15 tahun dengan biaya yang tidak murah. "Jika satu orang dokter meninggal, ada 5.000-100.000 orang yang tidak dilayani dokter. Sayang sekali jika petugas kesehatan sampai meninggal," ujarnya.

Selain itu, dia meminta semua pihak menekan penularan virus corona. Sehingga tidak semakin banyak pasien yang dirawat di rumah sakit. Jika semakin banyak pasien Covid-19, risiko tenaga kesehatan tertular virus corona pun semakin tinggi. "Supaya tidak tertular Covid-19, terapkan 3M, harus komitmen dan disiplin," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...