Pariwisata Diramal Baru Mulai Bangkit Mei 2021, Tergantung Dua Faktor

Happy Fajrian
11 Desember 2020, 10:44
pariwisata, wisatawan mancanegara, wisman, wisatawan domestik, kunjungan wisatawan
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Selasa (22/1/2020). Presiden Joko Widodo menetapkan Labuan Bajo akan menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 2023 mendatang dan ASEAN Summit.

Adapun sebagian besar stimulus tersebut sekitar 70% akan diberikan kepada hotel dan restoran untuk mengganjal cash flow, dan sisanya 30% akan diberikan kepada pemerintah kabupaten/kot untuk memonitor pelaksanaan stimulus tersebut dan menyediakan amenitas di fasilitas publik.

Selain stimulus, pemerintah juga tengah menyiapkan skema travel bubble untuk menarik kunjungan wisman. Sebagai informasi, travel bubble adalah pembukaan zona batas lintas negara yang memungkinkan warganya bepergian asal tidak melampaui area yang sudah ditetapkan.

Beberapa negara sasaran untuk membuat travel bubble adalah Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Hari berharap travel buble ini dapat membuat destinasi wisata yang bergantung pada wisatawan asing dapat rebound pada 2021.

Wisatawan Domestik Jadi Penyelamat

Untuk menangkap potensi kebangkitan sektor pariwisata, salah satu tujuan wisata Bali baru di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Barat, terus berbenah untuk kembali menyambut kunjungan wisman.

Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina menjelaskan, beberapa persiapan tersebut di antaranya membangun waterfront terbesar di Asia Tenggara, dek-dek untuk melihat matahari terbenam, pemindahan pelabuhan peti kemas.

Kemudian memindahkan utilitas ke bawah tanah, dan juga menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability)untuk tiap destinasi wisatanya.

Shana memaparkan pada September 2019 pengunjung Labuan Bajo berkisar di angka 160 ribu orang. Namun jumlah tersebut anjlok menjadi hanya 30 ribu pengunjung pada September tahun ini. Jumlah tersebut merupakan paduan antara wisatawan domestik dan mancanegara.

Namun Alexander juga mengatakan bahwa hotel-hotel di perkotaan akan lebih cepat pulih dibandingkan hotel yang mengandalkan wisman.

Hari pun sepakat dengan Alexander. Menurutnya pemulihan sektor pariwisata akan lebih didorong oleh wisatawan domestik ketimbang wisman. “Kunjungan wisatawan domestik pada 2019 tercatat 190 juta, kunjungan akan kembali ke angka itu di 2021, ini akan lebih cepat,” ujarnya.

Hari menyontohkan kunjungannya ke Labuan Bajo yang sudah mulai didatangi para penyelam. Ia mengatakan bahwa jumlah kapal yang tersedia untuk menyelam habis dipesan.

Sebab, peningkatan wisatawan domestik sangat dipengaruhi oleh libur panjang. Hal tersebut terlihat dari kenaikan signifikan TPK Bali yang meningkat nyaris 200% pada bulan September hingga Oktober 2020. “Beberapa hotel sudah penuh reservasinya untuk akhir tahun,” kata dia.

Reporter/penyumbang bahan: Ivan Jonathan (magang).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...