Kasus Covid-19 Naik Usai Mudik, Daerah Perlu Kencangkan Pembatasan

Rizky Alika
8 Juni 2021, 21:06
covid, mudik, virus corona, lockdown
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/rwa.
Petugas menyemprotkan disinfektan ke pengemudi kendaraan pengangkut pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 saat masuk di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/6/2021). Pemindahan pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 dari Kudus terus dilakukan secara bertahap agar dapat penanganan lebih cepat dan mudah terpantau.

Untuk itu, ia menilai pemerintah perlu meningkatkan surveilans, baik pada komunitas dan pelayanan kesehatan. Selain itu, perlu dilakukan deteksi dini secara aktif dengan mengunjungi rumah penduduk.

Menurutnya, kasus yang terlacak saat ini menyerupai fenomena gunung es. Ini artinya, masih banyak kasus yang belum terlacak dan berada di tengah masyarakat. "Harus kita deteksi cepat. Kalau tidak, berpotensi menyebabkan banyak orang telat dirujuk dan akhirnya akan terjadi peningkatan kasus kematian," katanya.

Sebagaimana diketahui,  pasien positif Covid-19 bertambah 6.294 orang per 8 Juni 2021. Total kasus mencapai 1.869.325 dengan 1.717.370 pasien dinyatakan sembuh dan 51.992 orang meninggal dunia. Sementara itu, pemerintah mencatat orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 94.682.

Di sisi lain, jumlah zona merah Covid-19 di Indonesia semakin bertambah. Jika pada minggu lalu zona yang dinyatakan risiko tinggi hanya 13, maka saat ini jumlahnya bertambah jadi 17. Sebanyak 12 zona merah atau mayoritas berada di Provinsi yang ada di Sumatera. Empat zona risiko penularan tinggi berada di Jawa, sedangkan satu sisanya ada di Nusa Tenggara Barat.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...