Banjir Pasien Covid-19, Tempat Tidur & Petugas Wisma Atlet Diperbanyak
Tugas Ratmono berharap, penularan kasus Covid-19 bisa ditekan dari tingkat hulu. Sebab, “Kapasitas pasti ada keterbatasan. Oleh karenanya, sangat penting memutus rantai penularan di masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny B. Harmadi mengatakan, kenaikan kasus terjadi akibat libur panjang. “Walau orang menanyakan kemungkinan penularan lebih masif karena varian baru, tapi varian baru sudah ada sebelum libur panjang,” ujar Sonny.
Untuk itu, upaya mengerem penularan kasus corona perlu dilakukan. Pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi, salah satunya mendorong penegakan protokol kesehatan.
Kemudian, membatasi mobilitas orang. Selain itu, pembatasan aktivitas masayrakat diterapkan, seperti mengurangi jumlah pekerja yang hadir ke kantor (work from office) menjadi 25% di zona merah. “Masyarakat bisa belajar kalau betul-betul melonggarkan protokol kesehatan, longgarkan mobilitas, dampaknya pada peningkatan kasus,” katanya.
Akibat virus corona sedang menganas, pemerintah yang semula bersiap untuk memulai pembelajaran tatap muka akan bertindak lebih hati-hati. Pada tahun ajaran baru Juli nanti, belajar dengan tatap muka belum berlaku di daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara mikro.
“Ada kemungkinan dalam melakukan PPKM itu berarti tidak bisa tatap muka terbatas,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Selasa (15/6).
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan