Panggil Pengusaha, Jokowi Cari Jalan Keluar Kelangkaan Kontainer

Rizky Alika
8 September 2021, 14:52
Kontainer, jokowi, covid-19
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/4/2021). Wakil Presiden Ma'ruf Amin optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen pada tahun 2021 seiring berjalannya program vaksinasi COVID-19 dan dukungan fiskal pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebagaimana diketahui, kelangkaan kontainer menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi sektor manufaktur di tengah tren pemulihan sektor tersebut. Jika tidak segera di atasi, kelangkaan kontainer bahkan dikhawatirkan bisa menghambat kinerja sektor manfukatur sekaligus menekan ekspor Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto mengatakan, kelangkaan kontainer dipicu oleh kebijakan lockdown yang diterapkan terutama di negara tujuan ekspor. Arus pergerakan kontainer terhenti dan menumpuk di negara tujuan  karena tidak ada produk yang dibawa.

Negara-negara produsen dari Asia seperti Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan mengirim produk untuk diekspor ke berbagai negara seperti di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Begitu sampai di negara tujuan, arus kontainer terhenti atau berjalan lamban karena tidak banyak produk yang bisa kembali diangkut ke negara asal.

“Sehingga terjadi ketidakseimbangan volume kontainer, sementara kapal itu kalau mau bergerak harus ada muatan kan, kalau tidak ya tidak ada yang bayar,” kata Mahendra kepada Katadata.co.id, Kamis (2/9).

Hal ini juga menyebabkan turunnya jumlah kapal yang beredar di lautan dan juga di hub perdagangan seperti Singapura, Tanjung Pelepas, Cina dan Korea Selatan. Kekurangan jumlah kapal besar di hub tersebut juga menyebabkan barang dari Indonesia tidak bisa diekspor karena tidak ada pergerakan kontainer kembali ke RI.

“Kalaupun kita bisa ekspor pasti terhenti di Singapura. terhambat karena untuk connecting ke negara tujuan ekspor masih harus menunggu sekitar satu sampai dua minggu,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...