Mengenal Sistem Emulsi, Materi Kimia Kelas XI SMA

Image title
5 Oktober 2021, 18:13
Ilustrasi obat-obatan yang lekat dengan emulsi
KATADATA
Ilustrasi obat-obatan yang lekat dengan emulsi
  • Partikel-partikel emulsi tak terhindarkan membentuk struktur tak omogeny yang dinamis dalam skala kecil.
  • Emulsi adalah sistem yang sangat tidak stabil dan memerlukan zat pengemulsi atau pengemulsi, kejadian ini biasanya merupakan zat aktif permukaan yang juga dikenal sebagai “surfaktan”.
  • Emulsi dibuat dengan pencampuran kontinu atau agitasi dari dua fase
  • Ketika disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama atau dalam kasus tidak adanya zat pengemulsi, fase dalam emulsi cenderung terpisah, menghasilkan “retak emulsi” atau “fase inversi”.

Proses Pembentukan Emulsi

Dalam pembentukan emulsi, tegangan permukaan diturunkan terlebih dahulu dengan menambahkan surfaktan jenis emulgator. Jenis ini akan teradsorpsi ke dalam tetes cairan dan memecah tetes cairan tersebut menjadi tetesan yang lebih kecil. Kemudian emulgator akan membentuk sebuah lapisan pelindung pada tiap-tiap tetes cairan untuk mencegah terjadinya koalesens,dengan cara bagian hidrofilik akan mengarah ke air dan bagian lipofilik akan mengarah ke minyak.

Selanjutnya untuk mencegah antara tetes dispersi yang satu dengan yang lainnya berdekatan (saling melekat), dibutuhkan adanya suatu potensial zeta yang dapat menimbulkan lapisan listrik ganda. Dengan begitu, terjadi gaya tolak menolak antar tetes terdispersi. Supaya terbentuk suatu misell, dibutuhkan sejumlah surfaktan untuk mencapai CMC(Critical Micelle Concentration). Sehingga dapat menghasilkan suatu emulsi yang lebih stabil. Penggunaan emulgator ganda akan menghasilkan emulsi yang lebih stabil, karena dapat menghasilkan lapisan pelindung ganda pada permukaan tetesan.

Aneka Ragam Kerusakan Emulasi

Creaming : Merupakan merupakan suatu bentuk kerusakan emulsi secara estetika.Hal ini pasti terjadi pada zat terdispersi yang memiliki bobot jenis yanglebih besar dibandingkan dengan zat pendispersinya. Kerusakan ini bersifat reversibel dan dapat diatasi dengan melakukan pengocokan.

Flokulasi : Kerusakan ini terjadi akibat lemahnya gaya tolak menolak (potensialzeta) antara tetes-tetes terdispersi, sehingga mengakibatkan tetes terdispersi tersebut saling berdekatan. Hal ini dapat diatasi juga dengan pengocokan. Untuk mencegah terjadinya pelekatan yang kuat, maka ditambahkan koloid pelindung (musilago) untuk melindungi permukaan tetes terdispersi tersebut agar akan mudah terlepas saat dikocok.

Oswald Ripening : Merupakan suatu jalan untuk menuju ke sebuah koalesens(penggabungan tetes terdispersi).

Koalesens : Merupakan suatu bentuk kerusakan yang diakibatkan oleh kurangnyasurfaktan yang digunakan, sehingga lapisan pelindung pada permukaantetesan lemah. Jadi tetesan tersebut akan berfusi (bergabung) membentuk suatu tetesan yang berdiameter lebih besar. Kerusakan ini bersifat irreversibel dan akan menyebabkan terjadinya pemisahan fase (cracking).

Inversi fase : Kerusakan ini terjadi karena volume fase terdispersi hampir sama jumlahnya dengan fase pendispersi sehingga terjadi perubahan tipe dari o/w menjadi w/o, atau sebaliknya. 

Demikianlah penjelasan mengenai materi kimia emulsi yang rekat dengan sejumlah bahan obat-obatan dan cukup lazim menjadi pembahasan bagi siswa atau mahasiswa dengan bidang jurusan farmasi. 

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...