Adaro Bantah Ambil Keuntungan dari Tes PCR Melalui PT GSI

Image title
Oleh Maesaroh
4 November 2021, 18:09
Adaro, Adaro Energy, Tes PCR
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Petugas kesehatan melakukan tes usap polymerase chain reaction (PCR) COVID-19 pada warga di Jakarta, Selasa (2/11/2021).

Tes ini untuk mendeteksi dan melakukan surveillance terhadap varian-varian SARS-CoV-2 yang beredar di Provinsi DKI Jakarta dan di seluruh Indonesia.

 Selain itu, komitmen Adaro dalam penanganan Covid-19 diwujudkan melalui program ”Adaro Berjuang untuk Indonesia yang dimulai sejak bulan Maret 2020”.

Hingga Oktober 2021 Adaro telah memberikan bantuan senilai total Rp 88,6 miliar.

Dukungan yang diberikan Adaro antara lain berupa bantuan Rp22,75 miliar kepada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) selaku Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease (COVID-19) pada tahun 2020 dan 2021.

Bantuan lain adalah membangun fasilitas laboratorium PCR serta kelengkapan rumah sakit perawatan pasien COVID-19 termasuk ICU juga bantuan armada 28 unit ambulans khusus bagi pasien COVID-19 senilai Rp 20,8 miliar.

 Selain Erick dan Adaro, PT GSI juga menyeret nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut sudah membantah tudingan bahwa pihaknya mengambil keuntungan pribadi dari bisnis  tes PCR  yang dijalankan PT GSI.

 Juru Bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi menerangkan, partisipasi yang diberikan melalui PT Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekannya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain untuk membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar.

Beberapa nama pejabat muncul dalam isu perputaran bisnis tes PCR menyusul adanya perubahan terus menerus dari kebijaakn PCR.
Sejumlah pihak menduga ada pihak-pihak yang diuntungkan dari bisnis tes PCR.

ICW bersama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, LaporCovid-19, dan Lokataru bergabung membentuk Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kesehatan dan Keadilan.

Mereka menuntut pemerintah untuk membuka secara jelas arah dari kebijakan PCR serta perputaran bisnis tes PCR. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...