Mengenal Pupuk Urea, Penyedia Nitrogen yang Penting untuk Tanaman

Siti Nur Aeni
11 November 2021, 13:54
Petani menyiapkan pupuk urea sebelum ditabur di area persawahan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/6/2021). PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat realisasi penyaluran pupuk urea bersebsidi di Sulawesi Selatan mencapai 122.925 t
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc.
Petani menyiapkan pupuk urea sebelum ditabur di area persawahan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/6/2021). PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat realisasi penyaluran pupuk urea bersebsidi di Sulawesi Selatan mencapai 122.925 ton atau 69,2 persen dari total alokasi hingga akhir Mei 2021 sebanyak 163.219 ton.

2. Siram tanaman sebelum dipupuk

Hal lain yang menjadi bagian dari cara menggunakan pupuk urea yaitu menyiram tanaman terlebih dahulu. Penyiraman diperlukan untuk membantu urea lebih cepat menyerap dalam tanah.

3. Membuat lubang pemupukan

Langkah selanjutnya yang penting untuk dilakukan yaitu membuat lubang pemupukan. Lubang ini dibuat dekat dengan perakaran tanaman. Hal ini dimaksudkan agar pupuk lebih cepat diserap oleh akar tanaman.

4. Menaburkan pupuk urea

Tahapan berikutnya yaitu penamburkan pupuk urea di lubang pemupukan yang sudah dibuat. Saat menaburkan pupuk pastikan untuk memperhatikan dosis yang dibutuhkan. Jangan memberikan urea berlebih karena bisa mempengaruhi produktivitas tanaman tersebut.

5. Menutup lubang pemupukan

Cara menggunakan pupuk urea yang terakhir yaitu menutup lubang pemupukan. Hal ini penting untuk dilakukan untuk mencegah penguapan.

Dampak Penggunakan Pupuk Urea Berlebih

Meskipun memberikan banyak manfaat, namun ketika pupuk urea berlebih justru bisa membawa dampak negatif bagi tanaman maupun lingkungan. Menurut penjelasan di pertanian.go.id, berikut beberapa dampak penggunkaan urea berlebih.

  1. Meningkatkan biaya produksi usaha pertanian.
  2. Menimbulkan ketergantungan.
  3. Bisa menyebabkan tanaman mudah terserang hama dan patogen.
  4. Menurunkan kesuburuan tanah. Hal tersebut dikarenakan urea berlebih menyebabkan tanah menjadi asam.
  5. Mengancam habitat mikroorganisme tanah.

Harga Pupuk Urea

Kebutuhan pupuk urea ini sangat tinggi, kebutuhan yang tinggi juga turut mempengaruhi harga pupuk urea. Di pasaran harga pupuk ini sangat beragam tergantung dari merek dagangnya dan berat pupuk yang dijual. Jika melihat dari produk pupuk urea yang dijual di e-commerce, harga pupuk ini berkisar di angka Rp15.000 – Rp400.000.

Perbedaan Pupuk Urea dengan ZA

Selain urea, pupuk anorganik lain yang mengandung nitrogen yaitu pupuk ZA. Meskipun sama-sama mengandung nitrogen, namun ZA dengan urea ternyata berbeda. Mengutip dari pertanian.sragenkab.go.id, perbedaan antara kedua jenis pupuk tersebut sebagai berikut:

  1. Kandungan nitrogen di urea lebih tinggi dibandingkan ZA. Nitrogen dalam urea sekitar 46% sedangkan nitrogen di pupuk Za hanya 20,8%.
  2. Pupuk urea hanya mengandung nitrogen, sedangkan ZA mengandung unsur hara makro lain seperti belerang atau sulfur.
  3. Bentuk urea butiran tidak berdebu, sedangkan pupuk ZA berbentuk kristal.

Meskipun memiliki beberapa perbedaan, namun penggunaan pupuk tersebut bisa saling menggantikan. Hal tersebut dikarenakan keduanya sama-sama mengandung ntrogen.

Yang perlu dipahami saat hendak menggunakan ZA yaitu jangan digunakan di tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) rendah. Sebab pupuk ini bisa menurunkan pH tanah. Penggunaan pupuk ZA ini juga jangan dicampur dengan kapur bebas seperti kalium sianida dan kalsium amonium nitrat.

Tak hanya itu, jenis tanaman juga mempengaruhi pemilih penggunaan pupuk. Misalnya pada tanaman tebu lebih baik menggunakan pupuk ZA dibandingkan urea. Hal tersebut dikarenakan ZA tidak mempengaruhi kadar gula atau rendemen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...