Selain Mual dan Demam, Inilah Efek Samping Vaksin Sinovac

Image title
5 Januari 2022, 16:36
Efek samping vaksin Sinovac
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Sebuah vaksin COVID-19 Sinovac beserta jarum suntik terpajang di kawasan Masjid Istiqlal saat vaksinasi di Jakarta, Selasa (23/2/2021). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah tengah mengupayakan pengadaan 20 juta dosis vaksin COVID-19 kategori mandiri, di mana vaksin tersebut akan diberikan pengusaha bagi para karyawan di perusahaannya masing-masing.

CoronaVac merupakan vaksin yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktif. Penyuntikan vaksin Sinovac akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak aktif ini dan memproduksi antibodi untuk melawannya sehingga tidak terjadi infeksi COVID-19.

Di dalam produk vaksin ini juga terkandung aluminium hidroksida sebagai bahan tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Sinovac

  1. Vaksin Sinovac dapat diberikan kepada orang berusia 18–59 tahun yang sedang dalam kondisi sehat. Vaksin akan diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 14 hari. Dosis dalam sekali suntik adalah 0,5 ml.
  2. Pemberian vaksin Sinovac untuk lansia, yaitu orang berusia 60 tahun ke atas, dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 28 hari. Dosis vaksin dalam sekali suntik adalah 0,5 ml. Penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia di atas 70 tahun masih dalam tahapan penelitian.
  3. Pemberian vaksin akan ditunda jika penerima sedang demam (suhu tubuh >37,5 °C) atau memiliki tekanan darah di atas 140/90 mmHg.
  4. Vaksin Sinovac dapat diberikan kepada penderita diabetes melitus tipe 2 terkontrol dengan nilai HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5%.
  5. Vaksin Sinovac tidak boleh diberikan kepada penderita HIV yang memiliki nilai CD4 di bawah 200 atau yang nilai CD4-nya tidak diketahui.
  6. Pemberian vaksin untuk penderita penyakit paru-paru, seperti asma, PPOK, atau TBC, akan ditunda sampai kondisinya terkontrol. Pasien TBC dapat menjalani vaksinasi jika sudah mengonsumsi obat antituberkulosis selama minimal 2 minggu.
  7. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu selain yang telah disebutkan di atas, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan boleh tidaknya Anda menjalani vaksinasi.

Efek Samping Vaksin Sinovac

Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menerima vaksin Sinovac adalah:

  1. Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat bekas suntikan.
  2. Demam.
  3. Badan terasa lelah.
  4. Nyeri otot.
  5. Sakit kepala.
  6. Mual.
  7. Muntah.

Efek Samping Serius Vaksin Sinovac

WHO mengidentifikasi dua efek samping serius yang mungkin terkait dengan vaksin, yakni mual serius dan gangguan neurologis langka yang dikenal sebagai ensefalomielitis diseminata akut. Ada juga satu diagnosis trombus (pembekuan darah) pada kelompok vaksin.

WHO juga mempertimbangkan data pasca-otorisasi dalam bentuk data keamanan yang dikumpulkan selama peluncuran vaksin di China. Di antara 5,9 juta orang yang telah menerima vaksin di China pada 30 Desember 2020, ada 1.453 efek samping yang dilaporkan.

Efek samping ini termasuk reaksi lokal berupa kemerahan dan pembengkakan di tempat vaksinasi. Ada juga 202 kasus demam, termasuk 86 tergolong parah. Meskipun ada 11 kasus gejala saraf wajah yang dilaporkan, penilai menyimpulkan bahwa ini tidak terkait dengan vaksin.

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak juga reda atau semakin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin Sinovac.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...