Sumber pendanaan kontruksi Tol Binjai-Stabat adalah Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran (TA) 2021. Seperti diketahui, Hutama Karya mendapatkan PMN senilai Rp 25,2 triliun pada tahun lalu.
Saat peresmian Jalan Tol Binjai-Stabat, Budi menandatangani surat komitmen atau letter of commitment (LOC) terkait penggunaan PMN TA 2021 untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Budi menilai PMN pad 2021 akan meningkatkan kinerja perseroan dan memberikan manfaat yang optimal bagi bangsa dan negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Hutama Karya akan kembali mendapatkan PMN pada TA 2022 senilai Rp 23,85 triliun. Untuk menjaga akuntabilitas, Sri Mulyani berujar setiap PMN yang diberikan ke perusahaan pelat merah harus disertai kontrak kinerja agar dana negara lebih jelas penggunaanya.
"Penandatanganan LoC diharapkan dapat menjadi testimoni dan komitmen dari jajaran direksi yang menerima PMN untuk menjalankan tugas negara dengan seefisien mungkin dan dapat dirasakan oleh masyarakat," kata Sri Mulyani.
Sementara itu, Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Hutama Karya memiliki tiga target utama setelah menerima PMN. Pertama, meyelesaikan JTTS sesuai dengan target.
Kedua, efisiensi biaya konstruksi per kilometer dengan kualitas jalan yang baik. Ketiga, menjaga keuangan dan arus kas agar proyek ini dapat tetap menjaga arus kas dari perseroan dengan kondisi sehat.