Ciri-ciri Tubuh Terpapar Corona yang Perlu Diwaspadai

Image title
1 Maret 2022, 15:52
Petugas kesehatan mengukur suhu tubuh guru sebelum mendapatkan vaksin COVID-19 di Puskesmas Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/4/2021). Demam merupakan salah satu ciri-ciri tubuh terpapar Corona.
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa.
Petugas kesehatan mengukur suhu tubuh guru sebelum mendapatkan vaksin COVID-19 di Puskesmas Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/4/2021). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan sebanyak 5,5 juta guru dan tenaga pendidik mengikuti vaksinasi COVID-19 sampai akhir Juni 2021.

Batuk merupakan reaksi tubuh untuk membersihkan paru-paru dan saluran napas. Jika batuk kering disertai dengan demam di atas 38°C, segera lakukan tes COVID-19. Jika Anda merasa batuk yang menyesakkan paru-paru, ada baiknya untuk memantau kadar oksigen menggunakan oximeter.

3. Anosmia

Anosmia termasuk ciri-ciri tubuh yang terpapar Corona. Anosmia adalah kondisi saat seseorang tidak bisa mencium bau. Mengutip buku COVID-19: Seribu Satu Wajah, anosmia umumnya disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan di rongga hidung yang membuat bau atau aroma tertentu tidak bisa terdeteksi oleh saraf di dalam hidung.

Penyebab anosmia pada Covid-19 masih belum diketahui dengan jelas. Tetapi, ada dugaan bahwa kondisi ini terjadi akibat peradangan dalam rongga hidung yang disebabkan virus Corona atau SARS-CoV-2 terhirup. Virus tersebut masuk dan mengakibatkan hilangnya kemampuan sel olfaktori dalam mendeteksi kandungan zat yang terhirup.

Melansir laman Universitas Gadjah Mada, kemampuan penciuman dapat kembali normal atau sembuh dari anosmia pada pasien Covid-19 cukup beragam. Anosmia  bisa sembuh selama beberapa minggu atau hitungan bulan.

Serupa dengan itu, studi dalam Journal of Internal Medicine  menunjukkan, sebanyak 15% pasien COVID-19 mengalami anosmia selama lebih dari 60 hari dan kurang dari 5% mengalaminya selama lebih dari enam bulan.

Penelitian lain oleh Virginia Commonwealth University menemukan, indera penciuman atau perasa dapat kembali normal dalam waktu enam bulan bagi penyintas COVID-19. Mereka yang berusia di bawah 40 tahun lebih mungkin untuk memulihkan indra ini daripada orang dewasa yang lebih tua.

4. Sesak napas

Tubuh yang terpapar virus Corona berpotensi mengalami sesak napas. Sesak napas dikenal secara medis sebagai dyspnea. Penderita COVID-19 mungkin merasa tidak dapat menarik napas atau bernapas dalam-dalam karena paru-paru merupakan organ yang paling terpengaruh oleh COVID-19.

Melansir publikasi Johns Hopkins Medicine, COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi paru-paru seperti pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melaporkan bahwa 31–40% penderita COVID-19 mengalami sesak napas. Sesak napas akibat COVID-19 biasanya terjadi beberapa hari setelah terinfeksi. Namun, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala ini sama sekali.

Saat terpapar virus Corona, respons imun mengganggu peredaran oksigen. Sel darah putih melepaskan molekul inflamasi yang disebut kemokin atau sitokin. Sel tersebut mengumpulkan lebih banyak sel kekebalan untuk membunuh sel yang terinfeksi SARS-CoV-2. Akibatnya, lapisan pada saluran udara menjadi teriritasi dan meradang.

Paru-paru yang terinfeksi virus Corona mengalami kesulitan untuk mendapatkan cukup oksigen ke dalam aliran darah. Kekurangan oksigen dalam darah membuat tubuh bernafas lebih keras dan cepat untuk mencoba mendapatkan lebih banyak oksigen.

Beberapa orang yang terinfeksi COVID-19 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami sesak napas jika:

  • Berusia 65 tahun ke atas.
  • Merokok
  • Memiliki diabetes, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau penyakit kardiovaskular.
  • Memiliki sistem kekebalan yang terganggu.

Agar kadar oksigen dalam darah dapat terpantau, gunakan oximeter. Kadar oksigen normal dalam tubuh manusia adalah 95% hingga 100%. Kadar oksigen dibawah 85% menandakan bahwa tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan membutuhkan penanganan. Sementara nilai saturasi oksigen yang kurang dari 70% merupakan kondisi yang membahayakan sehingga harus segera ditangani.

Itulah ciri-ciri tubuh terpapar Corona yang perlu diwaspadai.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...