Riset KIC-Nafas: PPKM Tak Signifikan Turunkan Polusi Udara di Jakarta

Happy Fajrian
2 Maret 2022, 12:26
polusi udara, kualitas udara, ppkm, kic, nafas
ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Kabut polusi udara menyelimuti kawasan Jakarta.

Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa tingkat PM2.5 turun signifikan ketika memasuki musim penghujan, sebaliknya meningkat ketika memasuki musim kemarau. Penurunan polusi semakin besar ketika terjadi hujan yang disertai dengan angin.

Penurunan polusi oleh hujan mencapai 8,71%, sedangkan oleh angin bisa mencapai 66%. Sehingga jika terjadi hujan angin maka penurunan PM2.5 akan semakin besar.

“Tren naik turun ini terjadi di dua pergantian musim silam. Berarti kita bisa berasumsi sebentar lagi akan memasuki tren kualitas udara buruk karena akan memasuki musim kemarau,” tulis laporan Nafas.

Fakta lainnya yaitu polusi PM2.5 lebih tinggi di pagi hari. Sehingga masyarakat diimbau untuk lebih dulu mengecek kualitas udara sebelum berolahraga di pagi hari, karena ada asumsi bahwa kualitas udara paling bagus di pagi hari.

Menurut data Nafas, polusi PM2.5 paling tinggi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) paling tinggi pada pukul 12 dini hari hingga pukul 9 pagi. Kualitas udara membaik mulai pukul 10 pagi hingga puncaknya pukul 14 siang.

Setelah itu kualitas udara perlahan memburuk hingga ke level terburuk pada pukul 8 malam yang berlanjut hingga pagi hari berikutnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...