Cek Fakta: Benarkah Tes PCR Merupakan Vaksin Covid-19 Terselubung?

Amelia Yesidora
18 Maret 2022, 16:54
vaksin, tes pcr, vaksin covid-19, cek fakta
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Petugas medis melakukan rapid tes antigen COVID-19 kepada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (21/12/2020).PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero jelang Natal dan Tahun Baru 2021 menerapkan protokol kesehatan ketat moda transportasi KA, mulai 22 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021, yakni penumpang KA jarak jauh di Pulau Jawa diharuskan untuk menunjukkan hasil rapid test antigen atau tes PCR yang negatif sebagai syarat perjalanan naik kereta api.
Cek Fakta Tes PCR sama dengan Vaksin
Cek Fakta Tes PCR sama dengan Vaksin (Covid19.go.id)

Cara kerja alat itu, dimulai dengan dimasukkannya obat ke dalam pusat Theragripper yang berbentuk bintang. Apabila Theragripper sudah masuk ke dalam tubuh manusia, maka panas tubuh akan melelehkan lapisan kerosin di bagian luar Theragripper, dan secara otomatis menutup keenam sudut Theragripper.

Selanjutnya, alat itu akan menempel pada usus besar, di mana secara bertahap akan mengeluarkan obat dalam pusat Theragripper ke dalam tubuh. Ketika alat sudah kehilangan cengkeramannya di usus besar, maka akan dikeluarkan dari usus besar melalui pergerakan usus secara normal.

Hal yang menjadi perhatian utama dari artikel itu, adalah penjelasan Universitas Johns Hopkins yang memasukkan Theragrippers ke tubuh manusia melalui kapas usap (cotton swab). Penelitian itu dilakukan pada 28 Oktober 2020 lalu dan teknologi ini dinyatakan dapat bekerja dengan sempurna.

Adapun dalam laporan penelitian itu, disebutkan bahwa Theragrippers adalah sebuah alat terapi mekanokimia aktif yang diilhami parasit GI. Alat tersebut dapat bertahan 24 jam di saluruan pencernaan hewan, hidup secara mandiri mengikuti jaringan mukosa

“Hasil ini memberikan bukti yang sangat baik bahwa perangkat mikro yang berubah bentuk dan mengunci sendiri, dapat meningkatkan efektivitas pemberian obat jangka panjang,” ujar peneliti yang dikutip laman The Naver Blog

Penelusuran

Melalui AFP, pihak John Hopkins University menyatakan bahwa studi tersebut sudah digunakan secara tidak tepat untuk menyebarkan sebuah misinformasi. Penelitian ini juga tidak menyebutkan mengenai vaksin Covid-19 atau tes PCR, meski Theragrippers dapat digunakan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh.

“Theragrippers tidak pernah dicoba ataupun digunakan untuk  pemberian vaksin. Teknologi ini hanya digunakan dalam pengaturan laboratorium dan masih belum disetujui untuk digunakan kepada mausia,” kata juru bicara Universitas Johns Hopkins kepada AFP.

Meski begitu, narasi tersebut tidak hanya bergaung di Negeri Ginseng saja, seorang dokter di Amerika bernama Lorraine Day juga pernah mengutarakan narasi serupa. Narasi tersebut, ramai tersiar di Facebook sejak Desember 2020 dan organisasi kesehatan dunia alias WHO sudah menampik pernyataan tersebut.  

Tenaga medis WHO di Afrika, Phionah Atuhebwe juga menjelaskan kepada AFP bahwa sejauh ini belum dapat dibuktikan bahwa vaksin dapat diberikan melalui usapan (swab) dalam PCR. “Swab digunakan untuk mengumpulkan sampel (virus), bukan untuk memberi vaksin,” ujarnya. 

Sejauh ini, pemberian vaksin di seluruh dunia dilakukan melalui injeksi intramuskular di lengan manusia. Metode ini dilakukan karena dalam veverapa vaksin yang mengandung mRNA, injeksi ke dalam otot itu diperlukan karena sel akan memproduksi protein ‘spike’ yang akan membantu memperkuat sistem imun. 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, maka disimpulkan bahwa klaim melakukan tes PCR adalah sama dengan mendapatkan vaksinasi, merupakan informasi yang salah. Informasi itu juga termasuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan, sebagaimana dikonfirmasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalu laman Covid-19.go.id.

Mengutip laman Kemenkes, hingga Sabtu (12/3) sebanyak 92,89 % warga Indonesia sudah menerima vaksin dosis I dan 72,8 % menerima vaksin dosis II. Sementara itu untuk vaksin dosis III atau booster masih sangat minim, di angka 6,67 %. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...