Tingginya Harga Komoditas Pangan Dikhawatirkan Timbulkan Kelaparan

Image title
Oleh Maidian Reviani - Tim Publikasi Katadata
7 April 2022, 15:36
Tingginya Harga Komoditas Pangan Dikhawatirkan Timbulkan Kelaparan
Katadata

Terlepas dari hal tersebut, Bambang mengingatkan agar soft commodities diperlakukan dengan sangat hati-hati. Karena jika tidak begitu, hasilnya akan dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung, seperti yang saat ini tengah terjadi pada harga komoditas kelapa sawit, yang kemudian berimbas pada tingginya harga dan langkanya ketersediaan minyak goreng.

“Di dalam perdagangan bursa komoditas, tentunya mencari laba adalah tujuan utama dari seorang investor, tapi kita juga ingin upaya mencari laba atau berbisnis yang bertanggung jawab kepada masyarakat, yang nanti bisa menanggung dampak perdagangan yang spekulatif,” imbuh dia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, prospek ekonomi nasional yang kian membaik telah efektif membantu meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia, tidak terkecuali di komoditas pangan. Hal ini terlihat dari realisasi investasi Kuartal IV-2021, yang mencapai Rp241,6 triliun atau tumbuh 115,2% secara tahunan (year on year/yoy).

Sehingga, pada keseluruhan tahun 2021, realisasi investasi dapat mencapai Rp901 triliun. “Guna terus meningkatkan investasi dan penyerapan tenaga kerja, pemerintah terus memberikan insentif yang meningkatkan utilisasi industri dan mendorong perbaikan iklim usaha. Di 2022, pemerintah akan memanfaatkan momentum Presidensi G20,” ujar Airlangga.

Tidak hanya itu, pemerintah juga terus membangun peningkatan daya saing dan dan mendukung ekspor soft commodities. Selain itu juga mendorong bisnis pertanian dengan penerapan pertanian digital.

Namun, untuk memaksimalkan digitalisasi pertanian agar dapat sekaligus meningkatkan nilai tukar kehidupan petani, dibutuhkan peran serta masyarakat, utamanya kaum muda serta swasta. “Pemerintah terus mendorong agar masyarakat muda menjadi akselerator dari digitalisasi sektor pertanian. Inovasi dan teknologi dapat menjadi bagian solusi untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Silverius Oskar Unggul mengungkapkan, untuk menciptakan pertanian berkelanjutan dan bisnis yang berwawasan lingkungan, pengusaha telah melakukan kolaborasi dengan para petani di daerah. Dia sadar, untuk dapat menciptakan pertanian dan bisnis berkelanjutan penguatan organisasi masyarakat sangat diperlukan.

“Dengan organisasi masyarakat yang kuat, apapun bisa kita bikin. Sebaliknya, kalau organisasi di rakyat tidak dibangun. Maka, berapapun uang yang kita masukkan, secanggih apapun teknologi yang kita gunakan, pasti tidak akan berkelanjutan,” tegas Silverius.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...