Antisipasi Puncak Kemarau, Kementan Sosialisasikan Gerakan Panen Air
Suwandi mencontohkan daerah yang berhasil menerapkan panen air adalah Kabupaten Grobogan. Daerah ini diketahui merupakan daerah kering, namun bisa menanam dan memanen padi sebanyak empat kali dalam setahun dengan memanfaatkan air hujan.
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan Takdir Mulyadi menambahkan, sebanyak 19,9% zona musim akan memasuki puncak musim kemarau pada Juli 2022. Sementara, 52,9% zona musim akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus 2022. Oleh karena itu, memang perlu dilakukan antisipasi.
Selain gerakan panen air, beberapa langkah antisipasi yang disiapkan untuk menghadapi musim kering tahun ini antara lain, early warning system dengan rutin memantau informasi BMKG. Kemudian, memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Kalender Tanam (SI Katam) Terpadu, pompanisasi, dan perbaikan jaringan irigasi tersier/kuarter.
Lalu, mendorong pemanfaatan teknologi hemat air, menggunakan benih yang toleran kekeringan, menggunakan pupuk organik dan pembenahan tanah untuk meningkatkan retensi air.