Menjangkau Kelompok Rentan dengan Strategi Pemulihan Inklusif

Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Riset dan Publikasi
27 April 2022, 21:12
Strategi Pemulihan Inklusif untuk kelompok rentan
PBB

Lalu ada she disrupt Indonesia, yaitu suatu kompetisi dan program peningkatan ketahanan ekonomi dengan memberdayakan pengusaha perempuan. “Ada juga ruang inklusif untuk penyandang disablitas,” ujar dia.

Sementara, Staf Nasional Proyek ILO Navitri Putri Guillaume, mengatakan melalui program ini ILO berhasil menggelar berbagai program dengan menggandeng 36 mitra di seluruh Indonesia dalam rentang waktu kurang dari satu tahun.  

Navitri mengatakan, peserta pelatihan kewirausahaan telah menyerap 1.400 peserta. Lalu sekitar  85,8 persen berhasil membuat rencana bisnis, baik untuk pengembangan maupun rintisan awal bisnis para peserta.

Di sisi lain, dia menambahkan kampanye inklusivitas melalui media sosial telah diikuti oleh 2.206 pekerja dan menghasilkan 1.797 postingan media sosial.

Lebih lanjut, Penasihat Hak Asasi Manusia (HAM) dan Gender UNAIDS Indonesia Yasmin Purba mengatakan, orang yang hidup dengan HIV dan populasi kunci merupakan salah satu kelompok yang paling terdiskriminasi di Indonesia, khususnya di masa pandemi COVID-19.

Dia mengatakan, data United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) menunjukkan ada sekitar 543 ribu orang di Indonesia yang terkonsentrasi HIV dan tingkat epidemi lalu tersegmentasi ke dalam empat kelompok populasi kunci.

“Mereka mengalami diskriminasi dalam berbagai tatanan kehidupan, termasuk di sektor pendidikan, layanan kesehatan, rumah tangga, sektor keadilan, dan di tempat kerja,” kata dia.

Maka dari itu, UNAIDS bekerja sama dengan Yayasan Kusuma Buana, mengembangkan platform kebijakan online agar orang-orang dapat lebih memahami inklusivisme, khususnya terhadap populasi kunci progam ini.

“Kami mendorong advokasi kebijakan yang bisa memastikan, bisa mendorong inklusivisme di tempat kerja, untuk memberikan lingkungan yang aman bagi orang HIV dan populasi kunci,” ujarnya.

Julia Zajkowski, Petugas Perlindungan Senior UNHCR mengatakan sejauh ini UNHCR terus melakukan upaya advokasi supaya pengungsi yang ada di Indonesia dapat mengakses hak dan kebutuhan dasar mereka, seperti kesehatan, edukasi, pemberdayaan, dan sumber pencaharian.

“UNHCR telah memberikan bantuan untuk menutupi biaya kebutuhan dasar sehari-hari (basic needs). Namun bantuan ini perlu fokus lebih spesifik lagi kepada kelompok rentan dan populasi kunci,” kata  Zajkowski.

Dia mengatakan, pengungsi memiliki hak dan martabat yang sepatutnya dipertimbangkan lebih jauh. Sebab setiap pengungsi memiliki potensi yang tidak terdeteksi masyarakat pada umumnya, sehingga, perlu pemberdayaan agar mereka dapat berkontribusi pada ekonomi lokal.

Zajkowski meyakinkan, UNHCR terus berusaha membantu para pengungsi. Sejauh ini, sekitar 30 persen anak pengungsi sudah mengikuti pendidikan di sekolah umum.

Namun untuk akses mendapatkan pekerjaan secara legal, dia mengatakan masih ada kendala teknis lantaran ketiadaan legalitas kuat untuk masalah pengungsi di Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...