Ada Wabah PMK, Ketua DPR Khawatir Stok Daging Jelang Iduladha

Aryo Widhy Wicaksono
18 Mei 2022, 18:08
Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di tempat peternakan, Desa Besito, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022).
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc.
Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di tempat peternakan, Desa Besito, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022).

Secara kelembagaan, DPR juga akan memantau dan terlibat dalam penanganan PMK. Puan menilai kerja sama yang baik antar-pemangku kepentingan dapat segera mengakhiri penyebaran penyakit pada hewan ternak ini.

Puan meminta alat kelengkapan DPR terkait bersama-sama dengan pemerintah mengambil langkah antisipasi yang dapat menindaklanjuti berbagai dampak akibat PMK.

"Harus dibuat prosedur yang baik, khususnya dalam distribusi hewan ternak ketika Idul Adha nanti," ujarnya.

Di lain sisi, Puan meminta peternak agar tidak panik, dan mengingatkan mereka agar selalu mengawasi hewan ternaknya. Sebab, PMK bisa diobati.

"Segera isolasi ternak yang positif PMK dan obati. Jangan dipindahkan sampai benar-benar sembuh agar tidak menularkan ke ternak lainnya,” tuturnya.

Terkait PMK terhadap hewan ternak, pada awal Mei, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan dua daerah di Aceh dan empat kabupaten di Jawa Timur sebagai daerah terdampak wabah PMK pada hewan ternak, sejak kasus pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur pada 28 April 2022.

Di Aceh, pemerintah menyatakan darurat wabah PMK di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Penetapan ini buntut terinfeksinya 2.555 ekor sapi dengan 13 ekor di antaranya terkonfirmasi mati akibat PMK.

Sementara di Jawa Timur, darurat PMK terjadi di Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.

Satgas Pangan Jawa Timur mencatat sedikitnya 3.481 sapi yang terinfeksi PMK. Jumlah ini setara 0,25% dari total populasi sapi di Jawa Timur. Dari seluruh sapi yang terdampak PMK, 54 di antaranya dinyatakan mati.

Kini, penyakit PMK setidaknya telah terdeteksi di 16 daerah. Kementan juga mengajak untuk menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan dalam mengatasi wabah PMK.

Sementara terkait pasokan daging Iduladha, Mentan Sahrul Yasin Limpo meyakini wabah ini tidak akan mengganggu rantai pasok. Berdasarkan hasil penelitian dan penelusuran yang dilakukan Kementan, penyakit PMK masuk dalam kategori penyakit hewan yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Seluruh bagian daging pada hewan yang positif PMK dapat dimakan melalui prosedur yang telah ditetapkan.

Menurut Badan Litbang Kementan, Indonesia sebenarnya sudah dinyatakan bebas PMK sejak 1986, dan mendapatkan pengakuan secara kawasan ASEAN sejak 1987, serta diakui secara internasional oleh World Organisation for Animal Health atau Organisasi Kesehatan Hewan Dunia sejak 1990.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...