Reaksi M. Taufik Tanggapi Pemecatan dari Gerindra

Aryo Widhy Wicaksono
8 Juni 2022, 10:49
Politikus Partai Gerindra M. Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/6/2022). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)\
ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Politikus Partai Gerindra M. Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/6/2022). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)\

Menurut dia, hasil sidang itu akan dibawa ke DPP Partai Gerindra untuk selanjutnya dibahas dalam rapat internal partai yang dipimpin Ketua Umum DPP Partai Prabowo Subianto.

"Saya sebagai Ketua DPD (Gerindra) DKI Jakarta tentu akan patuh, taat terhadap partai, apapun nanti keputusan yang diambil akan kami laksanakan," katanya.

Riza memastikan, bahwa Taufik masih menjadi anggota DPRD DKI dan juga pengurus di DPP Partai Gerindra sekaligus sebagai anggota partai.

Hasil sidang MKP sebelumnya menyatakan terdapat empat poin yang membuat Taufik dipecat dari partai, salah satu di antaranya:

  • Gagal dalam menjalankan amanah partai terkait kalahnya perolehan suara pasangan Prabowo - Sandi di DKI Jakarta pada Pilpres 2019.
  • Telah terbukti berbohong terkait loyalitas terhadap partai pada pemeriksaan terdahulu.
  • Terbukti melakukan perbuatan yang bertentangan dan tidak sejalan dengan arah kebijakan partai, dengan telah melanggar sumpahnya selaku kader. Sebab Taufik dinilai tidak patuh kepada ideologi dan disiplin partai, serta menjaga kehormatan, martabat, dan kekompakan partai.
  • Banyak memberikan pernyataan di media-media pemberitaan nasional terkait dengan pergantian dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Namun menurut Gerindra, pernyataannya tersebut banyak yang tidak benar sehingga menyudutkan partai. 

Menurut Wakil Ketua MKP Gerindra, Wihadi Wiyanto, pemecatan Taufik bukan semata-mata hasil pembahasan pada sidang kali ini, karena hasilnya sudah melalui proses panjang dan akumulasi kesalahan dari pelanggaran etik yang telah dilakukan Taufik sebagai kader Gerindra.

Menurutnya, Taufik banyak melakukan manuver setelah tersiarnya kabar pergantian dirinya sebagai Pimpinan DPRD DKI Jakarta. Pada 21 Februari 2022 lalu, Taufik pernah dipanggil dan berjanji akan loyal kepada Gerindra. Akan tetapi, setelah itu Taufik justru menunjukkan sikap tak loyal.

Para elit Gerindra mendengar manuver bahwa Taufik mengundurkan diri dari partai dan berpindah ke Partai Nasdem.

Sama halnya terkait dengan dukungan kepada Anies. Haryadi menjelaskan bagaimana Taufik berbohong saat disidang MKP Gerindra. Di dalam sidang, Taufik membantah telah memberikan dukungan kepada Anies. Namun dia diketahui memberikan dukungan sebagai Ketua Umum Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) JAYA.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...