Koalisi Terbuka KIB dan KSM, Mungkinkah Bersatu?
“Jadi kerja sama di kalangan partai politik, saya kira baguslah,” kata Zainudin.
Melihat aksi saling rayu di antara partai kedua koalisi ini, Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menilai tidak ada permasalahan jika kedua koalisi ini pada akhirnya juga bergabung. Meski sudah menyatakan berkoalisi, baik KIB maupun KSM hingga kini belum menentukan capres maupun calon wakil presiden (cawapres).
Justru dia melihat, jika kedua koalisi ini bergabung akan memudahkan penentuan capres-cawapres, sehingga meningkatkan produktivitas politik. “Oleh karena itu, lebih cepat lebih baik mengingat masa kampanye Pemilu 2024 yang sudah disepakati hanya 75 hari,” kata Emrus, Jumat (10/6).
Langkah peleburan kedua koalisi ini dinilai lebih strategis untuk memperbesar potensi kemenangan capres-cawapres pada Pemilu 2024, terutama jika melihat kekuatan politik yang ada di masing-masing koalisi, baik KIB dan KSM.
Dalam survei terbaru yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), terlihat proyeksi elektabilitas partai politik.