Tidak Hanya di Jakarta, Fashion Week Dihentikan Atas Nama Ketertiban

Aryo Widhy Wicaksono
28 Juli 2022, 12:15
Aktris Gisella Anastasia dan Jessica Inskandar berjalan memperagakan busana di kawasan Stasiun BNI City, Jakarta, Senin (25/7/2022).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Aktris Gisella Anastasia dan Jessica Inskandar berjalan memperagakan busana di kawasan Stasiun BNI City, Jakarta, Senin (25/7/2022).

Jika melihat data, menurut Laporan Mobilitas Masyarakat selama Pandemi Covid-19 yang dirilis Google, peningkatan tren mobilitas warga paling banyak terlihat di tempat wisata ruang terbuka, seperti taman nasional, pantai, dermaga, taman hewan peliharaan, lapangan terbuka, dan taman umum.

 

Saran Eri, agar kegiatan peragaan busana tidak mengganggu aktivitas publik, sebaiknya digelar pada saat jalanan sedang ditutup, seperti momen Car Free Day. Alternatif lain, digelar di ruang publik lainnya, seperti Balai Pemuda dan berbagai ruang terbuka hijau. "Atau di pedestrian dengan konsep terjadwal dan berizin, supaya bisa diatur agar tidak mengurangi kenyamanan masyarakat luas," ujarnya.

Eri menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya mendukung kegiatan kreativitas masyarakat. Bahkan secara khusus di Jalan Tunjungan, sejak November 2021 sudah diluncurkan konsep “Tunjungan Romansa” sebagai ruang kreasi seni, budaya, dan ekonomi kreatif.

Sebagian acara ini juga memiliki konsep penggunaan area pedestrian, namun teratur dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. "Musik, fashion, kuliner, dan beragam kreasi melebur di Tunjungan Romansa," jelasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
A post shared by Eri Cahyadi (@ericahyadi_)

Imbauan serupa juga disampaikan Polres Bukittinggi, menanggapi aksi para pemuda yang menyelenggarakan "Jam Gadang Fashion Week". Kasatlantas Polres Bukittinggi, Ajun Komisaris Polisi Ghanda Novidiningrat, menyarankan generasi muda tidak menjadikan jalan raya sebagai koridor catwalk, karena merupakan fasilitas umum.

"Terkait viralnya kegiatan 'fashion week" di Jakarta yang ternyata pengaruhnya sampai ke Kota Bukittinggi, kami menyarankan digelar di tempat yang lebih representatif," kata Ghanda di Bukittinggi, Rabu (27/7) seperti dikutip Antara.

Ia menyarankan agar acara semacam ini dapat diselenggarakan di tempat yang lebih luas, sehingga juga memberikan ruang kepada para penikmat kreativitas tersebut.

Perlu Dukungan untuk Salurkan Kreativitas

Sebelumnya Sosiolog Universitas Indonesia, Ida Ruwaida, menjelaskan bahwa fenomena Citayam Fashion Week bisa diproduksi di tempat lain, selama difasilitasi pihak-pihak terkait, tanpa mengintervensi dan mematikan kreativitas.

Berdasarkan pengalaman Ida, belum ada keberpihakan dan komitmen kuat dari negara atau pemerintah, terutama dalam membangun tata kota yang ramah untuk kalangan kelas menengah ke bawah.

Padahal, idealnya keberadaan fasilitas umum terbuka seperti taman kota, lapangan, menjadi bagian yang melekat dari fasilitas pemukiman. "Kalaupun ada kebijakan kota ramah anak, harus diakui masih sloganisme," katanya kepada Katadata.co.id, Minggu (24/7) lalu.

Dari sudut pandang sosiologi, fenomena Citayam Fashion Week di Jakarta juga menjadi bentuk protes yang dilakukan anak muda karena membutuhkan ruang eksistensi. Alhasil, para remaja tanggung itu mencari tempat untuk mewadahi kreativitas mereka.

"Kenapa dikemas dalam fesyen? Ini bentuk protes terhadap ruang yang lebih besar. Fesyen selama ini cuma jadi para pemilik modal dan sumbernya di Sudirman Central Business District (SCBD), di sana uang triliunan rupiah berputar setiap hari," kata Sosiolog Universitas Nasional, Sigit Rochadi kepada Katadata.co.id, Jumat (22/7).

Menurut Sigit, aktivitas ini merupakan upaya dari pemuda sub-urban Jakarta, untuk mendapatkan pengakuan dan perhatian pemerintah agar membangun ruang publik yang tidak dimonopoli pemilik modal atau mereka yang banyak uang. "Anehnya, mereka yang dikritik enggak peka, justru memanfaatkan panggung anak-anak untuk menaikkan eksistensi. Padahal ini protes terhadap mereka," ujar Sigit.

Halaman:
Reporter: Antara, Intan Nirmala Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...