BPS Nyatakan Indonesia Swasembada Beras, Apa Indikatornya?

Andi M. Arief
9 Agustus 2022, 10:31
beras, bps, swasembada
ANTARA FOTO/Rahmad/aww.
Pedagang membuka karung beras eceran di pusat penjualan beras pasar tradisional Inpres, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (25/3/2022).

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan SCBN menjadi penting untuk menentukan program penguatan produksi pada masa depan. Pasalnya, Indonesia termasuk salah satu negara yang dihadapkan ancaman krisis global. 

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengaku terus ditantang untuk tidak mengimpor beras umum sejak 2019. Selain itu, Kementan juga ditantang untuk meningkatkan produksi beras setiap tahunnya.

Berdasarkan data BPS, tantangan tersebut gagal dijawab oleh Kementan pada tahun lalu. Pasalnya, produksi beras per 2021 tercatat turun sekitar 30.000 ton dari capaian 2020 menjadi 31,33 juta ton.

Adapun, realisasi produksi 2020 tercatat naik 50.000 ton dari capaian stok beras 2019 sebanyak 31,31 juta ton menjadi 31,36 juta ton. Suwandi berharap dapat meningkatkan kolaborasi dengan BPS agar memiliki gambaran kondisi beras nasional yang lebih utuh. 

"Pasalnya, saya ditambah tugas lagi yang harus diwujudkan bareng-bareng yaitu produktivitas harus naik, bahkan supaya lebih tinggi lagi dari yang sekarang," kata Suwandi. 

Rektor IPB Arif Satria mengatakan data menjadi kata kunci krusial dalam manajemen logistik pangan nasional. Dengan demikian, keselarasan antara BPS dan Kementan menjadi penting. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...