Peristiwa Besar dalam Hidup Ratu Elizabeth: Perang Dunia hingga Covid

Ameidyo Daud Nasution
9 September 2022, 12:58
ratu elizabeth, inggris, sejarah
ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley/WSJ/cf
John Sibley Hitung mundur 7 hari menuju Perayaan Platinum Ratu Elizabeth diperlihatkan di layar di Piccadilly Circus di London, Britania, Jumat (27/5/2022).

Beberapa di antaranya adalah Nigeria, Sudan, Tanzania, Botswana, Belize, hingga Malaysia. Namun beberapa seperti Australia, Kanada, hingga Selandia Baru memutuskan untuk tetap bertahan.

Konsep kekuasaan Inggris di negara-negara lain juga akhirnya berubah dengan nama Persemakmuran. Saat ini, ada 56 negara jajahan dan bekas jajahan yang bergabung dalam kelompok tersebut.

Putri Diana

Ratu Elizabeth II menghadapi tantangan besar pada 1990-an. Kali ini tantangan tak berasal dari luar negeri, namun dari konflik keluarga dan istana.

Pada Maret 1992, anak keduanya yakni Pangeran Andrew Berpisah dengan Sarah Ferguson. Di bulan yang sama, Mauritius memutuskan untuk berpisah dengan Kerajaan Inggris.

Sebulan kemudian, anak perempuan Ratu yakni Putri Anne menceraikan Kapten Mark Phillips. Enam bulan berselang, Istana Windsor dilanda kebakaran besar.

Tahun tersebut ditutup dengan perpisahan putra sulungnya, Pangeran Charles dengan Putri Diana. Elizabeth sempat mengatakan bahwa tahun 1992 baginya adalah annus horribilis, dalam bahasa Latin artinya tahun yang mengerikan.

BRITAIN-ROYALS
BRITAIN-ROYALS (ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay/RWA/dj)

Diana dan Charles resmi bercerai pada 1996. Diana, yang populer di tengah masyarakat Inggris, kemudian mengatakan perceraiannya dengan Charles karena adanya pihak ketiga, dalam hal ini Camilla Parker-Bowles.

Agustus 1997, Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris, Prancis. Ratu yang tengah berlibur di Istana Balmoral lalu sepakat untuk kembali ke London dan memberikan pidato resmi demi menenangkan publik.

Brexit

Inggris memutuskan untuk bergabung ke Uni Eropa pada 1972, tahun ke-21 kepemimpinan Ratu Elizabeth. Meski demikian, negara tersebut memutuskan untuk keluar dari UE pada 1916.

BRITAIN-EU
BRITAIN-EU (ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholl)

Brexit juga menandai perpecahan politik di tengah warga Inggris. Meski demikian, Ratu masih dianggap masyarakat sebagai pemersatu negara di saat-saat tersebut.

Covid-19

Badai terakhir yang dihadapi Ratu Elizabeth II adalah pandemi Covid-19 tahun 2020. Ratu bahkan sempat berpidato langsung, hal yang jarang dilakukannya, untuk memberikan semangat publik saat lockdown berlangsung.

BRITAIN-ROYALS/PHILIP
BRITAIN-ROYALS/PHILIP (ANTARA FOTO/REUTERS/Yui Mok/Pool /aww/cf)

"Hari-hari yang lebih baik akan kembali: kita akan bersama teman-teman kita lagi; kita akan bersama keluarga kita lagi; kita akan bertemu lagi," kata Elizabeth pada 5 April 2020.

Protokol Covid-19 ketat yang diberlakukan juga membuat Ratu sendirian saat mendampingi jenazah suaminya, Pangeran Phillip yang meninggal pada 9 April 2021. Tak hanya itu, ia sendiri sempat tertular corona pada 20 Februari 2022.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...