Profil Agus Harimurti Yudhoyono, Ujung Tombak Partai Demokrat

Ghina Aulia
26 September 2022, 12:52
Profil Agus Harimurti Yudhoyono
instagram/agusyudhoyono
Ilustrasi, Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat.

Ia juga meraih medali dari Angkatan Bersenjata AS, yakni The Order of Saint Maurice dari Pimpinan Infanteri Nasional AS. Kembali ke Indonesia, ia mengemban jabatan sebagai Kepala Seksi Operasi di Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad.

Pada 2015, AHY kembali mengenyam pendidikan di AS, dan kemudian meraih predikat Summa Cum Laude dari US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas.

Hingga awal 2016, AHY bertgas sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning. Batalyon ini salah satu pasukan elit untuk pengamanan Ibu Kota Negara.

Semasa bertugas di TNI AD, AHY juga menempuh beberapa pendidikan tinggi formal. Ia diketahui memiliki tiga gelar pendidikan pasca-sarjana, yakni Master of Science in Strategic Studies di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura pada 2006.

Kemudian, Master in Public Administration dari Universitas Harvard, AS pada 2010, dan Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University AS, dengan predikat Summa Cum Laude.

Masuk Panggung Politik Indonesia

Profil Agus Harimurti Yudhoyono di bidang politik dimulai dari pencalonan dirinya sebagai Calon Gubernur (Cagub) dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, pada akhir 2016.

Dalam "pertarungan" Pilgub DKI Jakarta 2017, AHY diusung oleh koalisi empat partai politik, yaitu Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam gelaran Pilgub ini, AHY berpasangan dengan Sylviana Murni, sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub).

Sebelum ia mencalonkan diri sebagai Cagub DKI Jakarta, AHY terlebih dahulu mengajukan pensiun dini dari kedinasan TNI AD pada September 2016. Ia secara resmi pensiun dari TNI AD dengan pangkat Mayor.

Dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, pasangan Cagub-Cawagub, AHY-Sylviana Murni harus menghadapi persaingan sengit, karena harus "bertarung" dengan pasangan petahana Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).

Dua pasangan lawan AHY ini, bisa dikatakan merupakan figur yang jauh lebih senior dibandingkan dirinya dalam kancah perpolitikan Indonesia. Meski demikian, ia tetap maju bersama Sylviana Murni.

Dalam putaran pertama Pilgub DKI Jakarta, pasangan AHY-Sylviana Murni berada di urutan ketiga dan tersingkir dalam "pertarungan" memperebutkan kursi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Meski kalah, AHY legawa menerima keputusan tersebut. Ia diketahui langsung mengucapkan selamat secara pribadi kepada Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, usai hasil hitung cepat atau quick count diumumkan.

Kekalahan dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 tidak menyurutkan minat AHY di bidang politik. Justru, kekalahan ini semakin mematangkan mentalnya sebagai politisi.

Selepas 2017 AHY tergolong aktif dalam dunia politik, khususnya di internal Partai Demokrat. Pada 17 Februari 2018, ia ditunjuk sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.

Kogasma ini ditugaskan untuk mengawal Pemilhan umum kepala daerah (Pemilukada) 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. AHY dipercaya memimpin upaya pemenangan Partai Demokrat pada Pemilukada 2018 dan Pemilu Legislatif 2019.

Ia kemudian menjadi juru kampanye Partai Demokrat dan mengonsolidasikan kader-kader di daerah guna memenangkan calon yang diusung oleh Partai Demokrat pada Pemilukada 2018. Partai Demokrat berhasil mencapai target awal 35% dari 171 pemilihan.

Pada Oktober 2019, AHY ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat. Belum setahun menjabat sebagai Waketum, pada 15 Maret 2020 AHY terpilih secara aklamasi oleh seluruh peserta Kongres ke-5 Partai Demokrat, menjadi Ketua Umum untuk periode 2020-2025, menggantikan SBY.

Demikianlah profil Agus Harimurti Yudhoyono, mulai dari masa kecilnya, hingga melangkah masuk belantika politik Indonesia, dan masih aktif sampai saat ini. Bahkan, ia digadang maju dalam gelaran Pemilu 2024 mendatang.

Dalam pesta demokrasi tersebut, ia diisukan akan berduet dengan Anies Baswedan. Kabar tersebut muncul  dari simulasi lembaga survei Indopol yang dirilis pada 15 Juli 2022. Indopol melakukan simulasi dengan asumsi empat poros yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Poros pertama diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diikuti oleh poros kedua, yang diisi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kemudian, poros ketiga terdiri dari tiga partai politik, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Poros terakhir, diisi oleh tiga partai politik, yaitu Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional.

Terkait isu menjadi Calon Wakil Presiden ini, AHY tidak membenarkan kabar tersebut. Meski demikian, ia tidak menyangkal bahwa dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Anies Baswedan. Dalam beberapa kesempatan, AHY menyebut bahwa dirinya dan Anies kerap bertemu untuk bertukar pikiran dalam berbagai hal.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...