Blak-blakan Prabowo di Balik Strategi Koalisi Jelang Pilpres

Ira Guslina Sufa
30 Oktober 2022, 20:49
Prabowo Subianto
Dok. Tim Media Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunjungi Pondok Pesantren Api Asri Syubbanul Wathon, Tegalrejo Magelang, Jumat (23/09/2022).

Prabowo pun mengapresiasi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang sejak dini sudah berani mengambil keputusan untuk bekerja sama dengan Partai Gerindra. Ia menilai kerjasama yang dibangun akan mendorong terwujudnya komunikasi yang lebih baik di masa yang akan datang. 

"Di saat-saat yang penuh tantangan dan cobaan ini semakin penting kita bersatu, kita rukun, kita berkomunikasi dengan baik, kita mikul duwur mendem jero; kita angkat yang baik-baik. Yang tidak baik kita selesaikan dengan arif dan bijaksana. Jangan ada apa-apa selalu kita mencari dan mencaci maki, menjelek-jelekan," tutur Prabowo. 

Sekretariat Bersama Gerindra-PKB

Sebagai lanjutan kerjasama, Partai Gerindra dan PKB berencana membentuk sekretariat bersama untuk pemenangan pemilu dan pilpres. Sekber rencananya akan mulai bekerja pada awal November dan berkantor di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai pembentukan sekretariat bersama Partai Gerindra dan PKB merupakan ikhtiar kedua partai untuk semakin memantapkan langkah menuju pilpres 2024. Di sisi lain, ia menilai pembentukan sekber juga menjadi sinyal duet Prabowo-Muhaimin pada pilpres mendatang. 

 “Kemunculan gagasan untuk dapat menjodohkan Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar bisa dilihat sebagai bagian dari ikhtiar politik koalisi memperluas dukungan basis massa pemilih Muslim,” ujar Bawono. 

Menurut dia, pada dua kali pilpres sebelumnya dukungan Prabowo lebih identik dengan pemilih muslim konservatif seperti FPI. Karena itu ia menilai Prabowo telah belajar dari kesalahan masa lalu sehingga sekarang mengubah strategi dengan memperkuat dukungan pada pemilih muslim tradisional dari kelompok Nahdlatul Ulama sebagai organisasi keagamaan paling besar di Indonesia. 

Bawono menilai keputusan Prabowo menggandeng PKB sebagai mitra koalisi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan potensi keterpilihan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada pilpres 2019 dua provinsi ini memberi sumbangan suara yang rendah untuk Prabowo.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...