Presidensi G20, Indonesia Dorong Kesepakatan Turunkan Tensi Geopolitik
Di sisi lain, Moeldoko menilai potensi ancaman yang dapat terjadi selama KTT G20 Indonesia adalah secara tidak langsung atau indirect. Dengan kata lain, potensi ancaman yang dapat terjadi kepada kepala negara undangan KTT G20 Indonesia adalah ancaman non-militer.
Pasalnya, pihak berwajib telah berhasil membaca kelompok-kelompok teroris yang diwaspadai oleh TNI, sehingga pemerintah dapat mempersiapkan peta pergerakan kelompok terorisme sebelum KTT G20 Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan pasukan gabungan TNI dan Polri untuk tidak membuat kesalahan saat menjaga kegiatan G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.
Menurut Luhut, pasukan gabungan harus mengikuti prosedur dan mempertahankan kerja sama dan koordinasi antaranggota TNI dan Polri.
"Pengamanan ini sekali lagi at all cost harus aman. Saya minta Panglima TNI dan Kapolri, tidak ada celah membuat kesalahan. Saya minta sebagai seniormu, yang saya sudah pensiun, saya tidak ingin kita tidak mampu mengamankan pekerjaan besar ini," kata Luhut saat menghadiri acara gelar pasukan pengamanan VVIP untuk KTT G20 di Denpasar, Bali, Senin (7/11).
Untuk mengamankan jalannya KTT G20 di Bali, aparat keamanan menurunkan setidaknya 18.030 personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi lainnya.