Contoh Kalimat Majas Ironi, Satire, dan Sinisme

Dwi Latifatul Fajri
30 November 2022, 23:58
Contoh Kalimat Majas Ironi
Unsplash/Gabrielle Henderson
Ilustrasi Menulis

Contoh Kalimat Majas Sinisme

  • Apakah dia tak punya hati? Teganya meninggalkan anak dan istri sangat lama
  • Bau mulutmu memabukkan. Apakah kau tidak pernah gosok gigi?
  • Merdu sekali suaramu sampai pecah gendang telinga
  • Perbuatanmu sangat memalukan bikin malu orang sekampung
  • Tak berkata pun aku sudah bosan mendengar ocehanmu
  • Ingin kupatahkan lehernya setelah kejadian itu

3. Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran menggunakan kata konotasi kasar dan blak-blakkan. Penyampaian kata sarkasme dipakai ketika emosi memuncak. Majas sarkasme menggunakan sindiran menyakitkan untuk lawan bicara.

Contoh Kalimat Majas Sarkasme

  • Dasar buaya seenaknya membuangku begitu saja
  • Dasar gajah, tak lihatkah kau aku sudah berdiri lama di depanmu
  • Kamu hanya sampah masyarakat tahu!
  • Putih benar wajahmu sampai aku bisa sendiri bedaknya
  • Orang ber IQ rendah sepertimu tak akan bisa lulus ujian

4. Majas Satire

Jenis majas sindiran yang menggabungkan majas sarkasme dan ironi. Majas satire ini dipakai untuk mengejek dan menertawakan objek. Penggunaan gaya bahasa untuk menguatkan makna.

Contoh Kalimat Majas Satire

  • Percuma saja kau memiliki badan besar, bahkan mengangkat pot bunga saja tak bisa
  • Apa matamu buta? Barang sebesar ini tak bisa dilihat. Ah besar saja, kau harusnya memakai kaca pembesar
  • Apa kau tidak punya baju lain? Tiap hari pakai baju sama

5. Majas Innuendo

Majas innuendo adalah gaya bahasa yang dipakai untuk mengecilkan fakta. Artinya fakta yang ditakuti seseorang yang kita sindir. Tetapi fakta yang ditakutkan tersebut seolah diremehkan oleh lawan bicara. Dalam percakapan, lawan bicara tidak terlalu mengkhawatirkan fakta tersebut.

Contoh Kalimat Majas Innuendo:

  • Kau tak perlu khawatir tidak diterima di universitas yang kau tuju. Lagian kau hanya ditolak satu universitas, bukan ditolak seluruh alam semesta.
  • Kamu bisa berhenti seolah-olah ingin mati. Kamu mungkin gagal menjadi juara di kejuaraan, bukan berarti kamu kehilangan separuh nyawamu.
  • Tidak usah takut, anggap saja penonton disana rumput bergoyang diterpa angin.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...