Erupsi Gunung Semeru Tahun Ini, Apa Lebih Berbahaya Dibanding 2021?

Andi M. Arief
5 Desember 2022, 16:50
Gunung semeru
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021).

Selain itu, kesadaran masyarakat akan terjadi bahaya bencana alam juga meningkat. Kondisi ini berbeda dengan 2021. " Tahun lalu masyarakat sekitar Semeru belum terlalu peduli dengan notifikasi kebencanaan atau informasi yang diberikan dari PVBMG. Arti mitigasi belum terlalu diserap oleh masyarakat seperti sekarang," kata Oktori.

PVMBG meningkatkan status Gunung Semeru di Jawa Timur menjadi Level IV atau Awas sejak Minggu (4/12). PVMBG belum akan menurunkan status Gunung Semeru melihat perkembangan situasi saat ini.

"Kami biarkan saja Semeru menyelesaikan tugasnya untuk menyeimbangkan alam seperti ini. Enggak selamanya juga Semeru marah-marah seperti ini, kasih waktu saja," kata Oktori.

Peneliti Bumi Madya PVMBG, Agus Budianto, menjelaskan status Awas ini untuk memberikan peringatan bahaya kepada masyarakat yang bermukim di kawasan rawan bencana tersebut. Masyarakat diminta keluar dari daerah tersebut.

"Ketika kami menaikkan (status) menjadi Awas berarti ada ancaman yang bisa terjadi kepada warga yang masih berada di kawasan rawan bencana," kata Agus.

Suplai magma di Gunung Semeru relatif tinggi, demikian juga eruption rate-nya terlihat dari hampir setiap hari Semeru ini meletus dan terjadi akumulasi material vulkanik di puncak.

PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 17 kilometer di Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 19 kilometer.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...