7 Contoh Pantun Melayu Lucu sebagai Hiburan
Biar jadilah gelap gulita
Menari-nari adat di depan pengantin
Bersuka ria semua bahagia
Bernyanyi kencang ayam serama
Nyaring bunyinya indah suaranya
Tamu-tamu undangan terkesima
Melihat pengantin yang elok rupanya
Intan berlian mahal harganya
Hendak membeli entahlah kapan
Setelah terkesima lapar juga rupanya
Bersegera mengambil nampan di prasmanan
Gadis menor amatlah kemayu
Padahal dirinya biasa saja
Perut kerocongan bak orkes melayu
Menyanyikan lagu bunga seroja
Dari Johor hingga ke Abung Semuli
Di Lampung mebeli pisang muli
Makan yang lahap tak peduli
Yang penting perut terisi kembali
Menikah tentu perlu penghulu
Untuk mencatat pernikahan yang terjadi
Jika kau tak tahu malu
Bungkuslah makanan prasmanan ini
Contoh Pantun 6
Lebaran haji makan ketupat
Beli ketupat di kedai makcik Maklumat
Jadilah lelaki yang mermartabat
Jangan jadi lelaki yang tak tau adat
Alangkah ramah Cik Gu menyapa
Manis senyumnya macam gula
Sudahlah buruk rupa
Tak tahu adat pula
Tak pernah mandi banyak kuman
Orang tak waras alias gila
Sudahlah tak tampan rupawan
Jarang sembahyang pula
Wanita jelita datang tak tahu siapa
Membawa kopi dan sekarung gula
Sudahlah buruk rupa
Tak bisa mengaji pula
Saling tegur sapa saat berpapasan
Senyum mengembang diantara mereka
Sudahlah tak tampan rupawan
Kelakuan macam setan pula
Telah pulang ke tanah melayu sang Haji
Bawa kopiah putih dab buah tangannya
Sudahlah tak pandai mengaji
Dengan orang tua melawan pula
Contoh Pantun 7
Berjalan kaki menuju Jimbaran
Cuaca hujan segera muncul pelangi
Alangkah senangnya menyambut lebaran
Keluarga besar datang mengunjungi
Mengait benang dengan peniti
Hati-hati terkena jemari
Gembiranya perasaan hati
Melihat anak cucu datang kemari
Kau bagai parasit dan benalu
Mandirilah agar elok dipandang mata
Pengantin baru tersipu malu
Melihat pasangan yang dicinta
Khitanan masal ramai rupanya
Anak-anak menangis tiada tara
Sederet pantun dan puisi dihaturkannya
Mempelai wanita girang sekali nampaknya
Hendak membuat lemang tak ada ketannya
Pergi ke pasar membeli ketan serta bambunya
Mempelai pria semakin berupaya memperdaya
Yang wanita semakin tak kuat hatinya
Ke mana arah pasar kiranya
Tak jauh dari kuburan cina rupanya
Pengantin pria makin panjang hidungnya
Pengantin wanita semakin meleleh dibuatnya