Gelombang Laut Bisa Capai 6 Meter, Ini Perairan yang Perlu Diwaspadai

Tia Dwitiani Komalasari
26 Desember 2022, 10:16
Calon penumpang berjalan melintasi KM Wilis yang sandar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/12/2022). Cuaca buruk yang terjadi di daerah itu menyebabkan pelayaran kapal penumpang KM Wilis tujuan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur tertunda.
ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa.
Calon penumpang berjalan melintasi KM Wilis yang sandar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/12/2022). Cuaca buruk yang terjadi di daerah itu menyebabkan pelayaran kapal penumpang KM Wilis tujuan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur tertunda.

Kementerian Perhubungan mengimbau pelaku pelayaran untuk mewaspadai cuaca esktrem yang terjadi pada periode 26-27 Desember 2022. Perusahaan pelayaran atau penyebrangan diimbau tidak memaksakan melaut jika terjadi cuaca buruk.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Kementerian Perhubungan, Capt. Mugen S Sartoto, menyebutkan bahwa saat ini cuaca buruk dan gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia. Hal ini berdampak terhadap keselamatan pelayaran.

Oleh sebab itu Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengimbau kepada para Syahbandar, Operator Kapal termasuk Nakhoda Kapal serta masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan pelayaran.

"Seluruh Syahbandar, perusahaan pelayaran atau angkutan penyeberangan, masyarakat agar mempelajari berita cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG secara periodik setiap enam jam," ujar Mugen dalam keterangan tertulis, Senin (26/12).

Tidak Paksakan Berlayar

Dia mengatakan, syahbandar diminta untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar atau SPB apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan pelayaran. "Bilamana terdapat pihak manapun yang memaksakan kapal diberangkatkan maka untuk tetap tidak diberangkatkan sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayari benar aman untuk berlayar," kata Mugen.

Kemenhub juga mengawasi secara berkala kegiatan bongkar muat barang untuk memastikan muatan menggunakan lashing dan kapal tidak kelebihan beban.Seluruh operator kapal khususnya Nakhoda agar memperhatikan berita cuaca yg paling update terkait kondisi angin dan ombak serta meminta pertimbangan Syahbandar sebelum kapal berangkat.

"Dan dalam hal kapal saat pelayaran mendapati cuaca buruk, agar segera berlindung di tempat yang aman dengan ketentuan kapal harus tetap siap digerakkan," ujarnya.

Apabila terjadi kecelakaan, Mugen meminta kapal agar segera berkoordinasi dengan syahbandar setempat. Kapak hasru segera melakukan penanggulangan tumpahan minyak di laut dan akibat lain yang ditimbulkan termasuk penundaan dan kegiatan salvage.

"Kami menyiagakan kapal-kapal Patroli serta terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI/Polri sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan laut," kata Mugen.

Mugen juga mengimbau kepada masyarakat khususnya calon penumpang kapal agar selalu mengikuti aturan keselamatan dan petunjuk dari petugas kapal. Ia juga mengimbau agar para calon penumpang kapal tidak memaksakan diri naik ke kapal jika kapal sudah penuh sesuai kapasitas kapal

"Jangan memaksakan untuk segera diberangkatkan jika cuaca dan gelombang tidak memungkinkan untuk kapal berlayar, utamakan keselamatan pelayaran," kata Mugen.

 Sebagai informasi, BMKG pada Instagram @infobmkg mengeluarkan informasi cuaca buruk dan gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia periode 26 sd 27 Desember 2022.

Daerah yang berpeluang gelombang sedang 1,25 - 2.50 m:

Sumatera

Perairan utara Sabang
Perairan barat Aceh
Perairan barat Pulau Simeulue hingga kepulauan Mentawai
Perairan Bengkulu
Samudera Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Nias
Perairan utara Pulau Bangka-Belitung
Perairan timur Kep. Bintan - kep. Lingga
Perairan selatan Kepulaun Anambas
Laut Natuna
Selat Karimata

Jawa

Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat
Samudera Hindia Selatan Jawa Barat
Laut Jawa bagian barat
Perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur

Kalimantan dan Sulawesi

Perairan Selatan Kalimantan
Selat Makassar bagian tengah dan Utara
Laut Sulawesi Bagian Barat
Perairan Kep. Sangihe

Nusa Tenggara

Selat Sumba
Perairan p. Sawu - Rote
Laut Sawu
Perairan Selatan Flores

Maluku

Laut Maluku bagian Utara
Perairan Selatan P. Buru - Seram
Perairan Kep. Kai
Perairan Kep.Sermata hingga Kep. Tanimbar

Papua

Perairan Papua Barat hingga Papua
Samudera Pasifik Utara
Papua Barat hingga Papua.

Gelombang Tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di:

Sumatera

Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung
Perairan Enggano - Barat Lampung
Perairan Utara Kepulauan Anambas,
Perairan Kep. Natuna

Jawa-Bali-Nusa Tenggara

Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan
Samudera Hindia Selatan Banten
Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Pulau Sumbawa
Selat Bali - Lombok - Alas Bagian Selatan
Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah hingga NTB
Laut Jawa bagian Tengah dan Timur,
perairan Kepulauan Sabalana
Laut Flores

Sulawesi

Selat Makassar bagian Selatan
Kepulauan Selayar
perairan Selatan Baubau - Kep. Wakatobi

Maluku

Laut Banda
Perairan Kepulaua Talaud
Perairan Utara Halmahera
Laut Halmahera.

Gelombang Sangat Tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di:

Laut Natuna Utara.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Jawa Barat menjadi provinsi yang paling banyak dilanda bencana cuaca ekstrem sepanjang 2021.

BPS mencatat jumlah kejadian cuaca ekstrem di Jawa Barat sepanjang tahun lalu mencapai 478 kejadian. Jumlah ini bahkan dua kali lebih banyak dari Jawa Tengah yang berada di posisi kedua dengan jumlah 206 kejadian.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...