Heboh Utang Anies di Pilkada DKI Dinilai Bentuk Politik Saling Sandera

Ade Rosman
7 Februari 2023, 12:11
Anies Baswedan
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Rabu (19/4).

"Wajar saja kalau kemudian banyak yang ketakutan dan bolak-balik ingin mendegradasi koalisi perubahan maupun bacapres koalisi perubahan, Anies Baswedan," kata Herzaky, saat dihubungi, Senin (6/2).

Herzaky menjelaskan, alih-alih menanggapi isu tentang utang Anies, Demokrat lebih memilih konsentrasi pada agenda partai. Ia menyebut kabar utang Rp 50 miliar yang menjerat Anies sebagai tuduhan tak berdasar. 

“Kami lebih baik fokus bagaimana bisa memenangkan Pilpres 2024," kata Herzaky.

Kabar adanya perjanjian utang itu diungkap oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa. Erwin menyebut melihat penandatangan perjanjian itu yang bermula dari kurangnya modal Anies untuk membiayai logistik kampanye pilkada. Sandiaga yang merupakan pasangan Anies sebagai calon wakil gubernur kemudian memberi pinjaman dalam perjanjian di hadapan pengacara. 

Diklaim Sudah Lunas

Juru bicara Anies di tim kecil partai koalisi Sudirman Said sebelumnya telah menanggapi mengenai adanya perjanjian utang piutang dengan Sandiaga. Sudirman membenarkan adanya perjanjian utang di masa lalu. 

Meski begitu Sudirman menyatakan perjanjian telah lunas seiring dengan kemenangan Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia menyebut kampanye pemenangan yang menghabiskan logistik besar merupakan perjuangan bersama kedua pihak.

Adapun Sandi belum bersedia menanggapi kabar piutang Rp 50 miliar kepada Anies. Ia berkelit saat ditanya wartawan ketika menghadiri ulang tahun Partai Gerindra, Senin (6/2). 

"Saya baca dulu, belum bisa kasih statement,” kata Sandi singkat. . 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...