Wawancara Khusus Agus Jabo: Partai Prima Tidak Ingin Pemilu Ditunda

Ira Guslina Sufa
7 Maret 2023, 11:25
Ketua Umum Partai Prima Agus Jabo
Istimewa
Ketua Umum Prima Agus Jabo

Kami kan punya wakil ketua bidang hukum. Kami suruh kaji. Di internasional di nasional secara historis bagaimana hak kami. Pemilihan waktu 2 tahun 4 bulan dan 7 hari itu karena kami dinyatakan tidak menjadi peserta pemilu itu pada 14 Desember 2022. Artinya kami sudah tidak bisa ikut padahal kami seharusnya ikut. Caranya supaya kami bisa ikut bagaimana, ya harus dimulai dari awal lagi. Dari pendaftarannya, dan begitu hitungannya. Dua tahun itu dimulai dari awal proses pemilu. 

Kalau angka ganti rugi Rp 500 juta bagaimana hitungannya? 

Itu kan untuk biaya sewa kantor, dan untuk seluruh biaya yang telah kami keluarkan secara nasional. 

Pada Kamis (2/3) saat keputusan Pengadilan keluar Anda sedang di mana? Bagaimana respon Anda dengan putusan itu?

Saya di Jakarta. Kami kan sudah tahu jadwal akan ada putusan. Tim hukum kami sudah memantau, standby di pengadilan negeri meski kami tahu putusan kan secara e-court.  Siang itu begitu sudah dikeluarkan dan sudah beredar luas saya nanya ke tim hukum. 

Saya merinding juga dengar itu. Kami sudah kehilangan harapan tiba-tiba kemudian keputusannya membuka harapan. Siapa yang tidak merinding. Harapan muncul lagi, api nyala lagi semua kawan di daerah bersyukur. 

Bagaimana Anda melihat putusan pengadilan yang berdampak pemilu ditunda?

Itu masalah lain kami tidak peduli. Fokus kami ada di poin 2 dan 3 putusan hakim. Bahwa Partai Prima dirugikan dalam verifikasi administrasi. Kedua bahwa KPU sebagai tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum.  Itu saja poinnya. Ini yang kami jadikan sebagai alat untuk kemudian dibawa ke lembaga penyelenggara pemilu baik itu KPU, Bawaslu, DKPP supaya mereka membuka pintu dan kami  bisa ikut lagi.

Di tengah riuh putusan pemilu ditunda, muncul anggapan bahwa ini sudah menjadi agenda terselubung dari Partai Prima. Bagaimana Anda melihatnya? 

Pernah gak kami kampanye tentang 3 periode? Gak pernah. Perjuangan kami justru lawan oligarki. Kami mau ikut pemilu 2024. Berjuang begini begitu tujuannya agar bisa ikut pemilu. Gimana mau pemilu ditunda orang kami mati-matian untuk ikut Pemilu 2024 kok. Logikanya kan begitu.  

Tak ingin tunda pemilu tapi Partai Prima mintu KPU hentikan pemilu? 

Bukan, tujuan kami bukan tunda pemilu. Bagaimana caranya kami bisa ikut pemilu sementara pintu kami sudah ditutup untuk ikut. Logikanya supaya Partai Prima bisa ikut ya dihentikan prosesnya agar kami bisa masuk lagi jadi peserta. 

Kami tidak bisa minta pengecualian untuk diverifikasi ulang karena KPU sudah tidak mau. Kami sampai demonstrasi besar-besaran saja mereka gak mau, gak peduli. Kami ke pengadilan, lalu pengadilan dibilang tidak punya kompetensi. Itu bagaimana? 

Agar bisa ikut sesuai legal formal harus dihentikan, prosesnya dimulai dari awal. Persoalan di luar sana ada isu tiga periode, penundaan pemilu dan lainnya itu bukan urusan kami. Persepsi biarin saja, itu urusan dengan pengadilan negeri, bukan dengan Prima. Prima hanya memohonkan pengadilan negeri mengabulkan kok. 

Kami hanya menuntut hak kami lewat hukum, dan dikabulkan. Itu saja. Semua harus menghormati hukum dong.

Saat ini KPU menyatakan akan mengajukan banding. Bagaimana Partai Prima menanggapinya? 

Banding silakan, tapi kan amar putusannya serta merta.  Artinya keputusan PN harus diproses oleh penyelenggara pemilu, dan kami tunggu. Kami berharap prosesnya tidak terlalu lama, supaya posisi Prima ini definitif sebagai peserta pemilu. 

Sebagai salah satu partai politik apakah Anda dan pengurus Partai Prima pernah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo dalam berbagai hal? 

Mana ada. Enggak ada. Siapa yang mau melirik kami. Sekarang baru melirik. Kemarin-kemarin siapa yang bela kami. Kami demo ke KPU, tidak ada yang bela kami. Begitu kami mendapatkan anugerah, diuntungkan secara politik karena Pengadilan memenangkan gugatan, orang banyak ikut bicara. 

Anda menganggap keputusan ini anugerah ya? 

Iya anugerah. Kalau itu bukan kekuasaan dari Allah, dari mana?

Jadi tidak pernah ada ekspektasi bakal menang sampai pemilu ditunda?

Enggak ada. Kami gak ada niatan itu. Logika itu sudah gugur saat Prima ini berjuang ke mana-mana untuk bisa ikut Pemilu 2024. 

Sekarang ini, karena ini sudah putus, semua orang harus nyari solusi, supaya pemilu tetap bisa berjalan, tidak mundur. Terus kemudian Prima juga bisa ikut. Harus cari solusi. Solusinya apa karena sudah terlanjur putus. 

Apa solusi yang Anda bayangkan? 

Ya upaya hukum dulu yang dilakukan oleh KPU kami hormati. Tapi terlepas dari itu yang menjadi tuntutan pokok kami bahwa kami menjadi peserta pemilu. Itu harus diutamakan sebagai hal mendesak yang harus segera diputuskan oleh KPU. 

Bila ikut Pemilu 2024, apa target Prima?

Ya kami ingin menang supaya apa yang menjadi perjuangan bisa kami wujudkan. Target realistis bisa lolos parlemen, dan itu 4 persen.

Bagaimana dengan pendanaan partai, dari mana sumbernya? 

Ya kami kan gotong royong. Kantor saja, di daerah-daerah sana, itu yang di daerahnya itu tidak punya uang. Kantornya ya rumah. Rumah-rumah anggota yang dijadikan kantor dan itu mayoritas begitu.  

Ada sumbangan anggota dan sumber lain? 

Sumbangan ada yang masuk. Dari anggota juga ada. Tapi kan yang masuk sedikit. Dan sebenarnya kami juga tidak keluar duit karena semua dibiayai oleh anggota sendiri. Orang ribut wah bikin partai harus punya banyak duit, enggak. Karena kami sudah pernah membangun lama dari gerakan, basisnya ada dan juga gotong royong.

Sejak awal kami sudah wanti-wanti bahwa membangun Prima itu karena kami berbeda dengan partai lain. Prima harus punya karakter. Karakteristik sebagai partainya rakyat biasa. 

Yang jelas perjuangan kami Prima bisa jadi peserta Pemilu 2024. Titik.  

Jadi Partai Prima tidak ingin pemilu ditunda?

Ya. Kami tidak ingin ditunda.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...