Bansos Beras Disalurkan Sebelum Ramadan, Ayam dan Telur Menyusul

Nadya Zahira
17 Maret 2023, 14:59
Pembeli melintas di samping beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/nym.
Pembeli melintas di samping beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial atau bansos berupa beras sebelum Ramadan. Sementara bansoso berupa ayam dan telur akan menyusul kemudian.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan, jumlah penerima bansos Ramadan tersebut sebanyak 21,6 juta keluarga penerima manfaat atau KPM. Masing-masing keluarga akan menerima 10 kilogram beras, yang akan disalurkan selama 3 bulan ke depan.

"Sebelum puasa bantuan beras akan kita salurkan, Maret ini sudah penyaluran," ujar Buwas kepada awak media usai meninjau barang pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/3)

Dia menegaskan, beras untuk penyaluran bansos tersebut sebagian besar berasal dari serapan dalam negeri hasil panen petani. Namun demikian, sebagian beras bansos tersebut juga dari hasil komersial. 

"Nanti Pak Arif (Kepala Badan Pangan Nasional) yang akan mengundang pabrik-pabrik swasta untuk memproduksi beras itu, karena dia sudah ada HPP (Harga Pembelian Pemerintah) dan HET (Harga Eceran Tertinggi). Nanti akan dibeli oleh Bulog. Kita beli kesanggupan dia berapa, pembelian itu akan kita gunakan untuk bansos," ujarnya.

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan besaran bansos berupa ayam dan telur per KPM belum dapat dipastikan. Pasalnya, Bapanas masih mengatur anggarannya. Namun, dia memprediksi kemungkinan besar KPM akan menerima ayam dan telur masing-masing sebanyak 1 kilogram.

"Untuk berapa besaran telur dan ayam yang akan diberikan sedang dihitung, dan masih dibicarakan. Tapi minimal sekilo-sekilo sudah lumayan. Jadi sekilo ayam, dan sekilo telur. Pemberian bantuan ini di tiga bulan pertama," ujar Arief.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, rencana pemberian bansos Ramadan yang salah satunya berupa beras 10 kg per Kartu Keluarga tersebut dilakukan di tengah lonjakan harga beras di banyak daerah. Airlangga menjelaskan, beras menjadi salah satu pemicu masih tingginya inflasi Indonesia beberapa bulan terakhir. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi beras bulan lalu sebesar 2,63%. Harga beras terus naik meskipun produksi bulan lalu diperkirakan naik tinggi.

Airlangga berharap harga beras diharap bisa terbantu oleh musim panen yang akan jatuh pada bulan ini dan bulan depan. Meski demikian, ia juga tak ingin panen memicu penurunan harga yang kemudian membuat kesejahteraan petani menurun. 

"Sehingga perlu dijaga agar nilai tukar petani bisa tetap baik," kata Airlangga.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...