Menkominfo: Keamanan Jadi Faktor Penghambat Pembangunan BTS di Papua
Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata dari beberapa sumber resmi, kejadian tersebut terjadi saat rombongan baru mendarat di Bandara Okbab ada pukul 08.50 WIT, Jumat (12/5).
Rombongan tersebut terdiri dari enam orang, di antaranya Kepala Dinas Kominfo Pegunungan Bintang, Alferus Sanuari, Staf distrik Okbab Peas Kulka, dan Pemuda Distrik Borme Senus Lepitalem. Selain itu, terdapat juga tiga orang karyawan PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera atau IBS yaitu Benjamin Sembiring, Asmar, dan Feryan Erlangga.
Pukul 08.55 WIT datang lima orang diduga Kodap XXXV Bintang Timur membawa dua parang dan langsung membawa enam orang tersebut menjauh sekitar 50 meter dari Landasan Bandara Okbab. Para sandera diminta berdiri sejajar, selanjutnya ditelanjangi dan semua barang dirampas.
Kelompok tersebut kemudian membacok tiga karyawan PT IBS yaitu Benjamin Sembiring, Amar, dan Feri.Pukul 09.15 WIT Para tokoh Distrik Okbab tiba di TKP, kemudian melakukan koordinasi agar sandera dilepas.
Namun demikian, kelompok bersenjata tersebut hanya melepas dua orang dari enam sandera yaitu Kepala Dinas Kominfo Pegunungan Bintang, Alferus Sanuari, dan Benjamin Sembiring yang merupakan Pejabat Tower BTS ZTE. Mereka juga meminta agar menyampaikan kepada Pemda Pegunungan Bintang membayar uang senilai Rp. 500 juta jika ingin sandera lainnya dilepas.
Saat ini keberadaan empat petugas yang disandera tersebut belum diketahui secara pasti. Menyikapi insiden ini, Kominfo tengah melakukan koordinasi dengan pihak keamanan di Papua, baik TNI maupun Polri.
"Keselamatan personil yang belum diketahui keberadaanya saat ini menjadi prioritas utama," kata Menkominfo.