Jokowi Minta Sensus Pertanian Dilakukan Tiap 5 Tahun Demi Akurasi Data

Andi M. Arief
15 Mei 2023, 11:39
jokowi, pertanian, sensus
ANTARA FOTO/Sakti Karuru/hp.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Bupati Keerom Piter Gusbager (kiri) menanam jagung menggunakan mesin planter saat meninjau lumbung pangan di Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Selasa (21/03/2023).

Terakhir, Jokowi menilai pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 menjadi hal yang penting. Pasalnya, Kepala Negara menilai sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang rawan.

Menurutnya, sekitar 345 juta orang secara global terancam kekurangan pangan dan kelaparan karena perubahan iklim. Selain itu, sebanyak 29 persen angkatan kerja atau 40 juta orang bergantung pada sektor pertanian.

"Sektor pertanian menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali," kata Jokowi.

Sensus Pertanian Digelar di 18 Negara

Sektor pertanian yang akan disensus meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Sebagai informasi, sensus pertanian terakhir dilakukan pada 2013.  

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Sensus Pertanian 2023 di dalam negeri akan dilakukan bersamaan dengan 17 negara lain. Sensus tersebut akan menghasilkan beberapa data mulai dari penggunaan bibit hingga jumlah petani milenial.

Airlangga mencatat sensus pertanian tersebut akan dilakukan di lima benua. Namun mayoritas sensus akan dilakukan di Asia. "Ini bagian dari World Rank Program for Census Agriculture," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Senin (15/5).

Sebagian negara di Asia adalah Iran, Irak, Oman, Thailand, Uzbekistan, Filipina, Indonesia. Sementara itu, sebagian negara Eropa yang akan melakukan sensus tersebut adalah Bosnia Herzegovina, Albania, dan Moldova.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...