Dampak El Nino, Petani Mulai Kesulitan Tanam Padi karena Kekeringan

Nadya Zahira
8 Agustus 2023, 10:33
Petani melihat kondisi sawahnya yang rusak akibat kekeringan di Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (7/8/2023). Pemerintah menyiapkan anggaran lebih dari Rp8 triliun untuk mengantisipasi kekurangan pangan dampak kekeringan akibat pengaruh El Nino ya
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Petani melihat kondisi sawahnya yang rusak akibat kekeringan di Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (7/8/2023). Pemerintah menyiapkan anggaran lebih dari Rp8 triliun untuk mengantisipasi kekurangan pangan dampak kekeringan akibat pengaruh El Nino yang diprediksi terjadi pada Agustus-September 2023.

Tak hanya itu, dia juga berharap pemerintah bisa mengadakan program asuransi usaha tani. Hal ini sangat diperlukan agar petani bisa memiliki modal untuk melakukan tanam kembali, karena adanya gagal panen akibat dampak kekeringan. 

Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan atau OPT Serealia Kementerian Pertanian, Gandi Purnama, mengatakan El Nino tersebut berpotensi menyebabkan 20.255 hektare lahan padi kekeringan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.800 hektare lahan padi berpotensi puso atau gagal panen. 

Sementara 14.000 hektare lahan padi lainnya mengalami banjir. Dari jumlah tersebut, sebanyak 469 hektare lahan padi berpotensi mengalami puso atau gagal panen. 

"Dengan begitu, secara total ada sebanyak 2.269 hektar tanaman padi yang terancam gagal panen imbas adanya El Nino pada tahun ini," ujar Gandi dalam acara Focus Group Discussion Musim Kemarau 2023, di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (7/8). 

Selain itu, Gandi mengatakan komoditas yang paling terdampak akibat adanya cuaca ekstrem tersebut yaitu beras dan jagung. Dimana penurunan produksinya untuk beras mencapai 5%, sedangkan untuk jagung mencapai 8%. 

FAO memperkirakan, fenomena El Nino tahun ini bisa memicu kekeringan di 42 negara yang tersebar di Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika, dan Asia-Pasifik. Negara terdampak tersebut salah satunya Indonesia.




Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...