Ganjar Bicara Mitigasi Konflik di FISIP UI, Singgung Kasus Rempang

Ade Rosman
18 September 2023, 16:00
Ganjar Pranowo
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo melambaikan tanggannya kepada peserta saat melakukan diskusi bersama forum alumni perguruan tinggi se-Indonesia di jakarta, Minggu (17/9/2023).

Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  Ganjar Pranowo menilai pentingnya mitigasi atau upaya mengurangi risiko dalam menghadapi polemik konflik agraria. Hal itu disampaikan Ganjar ketika menjawab pertanyaan audiens saat mengisi kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Senin (18/9).

Audiens yang bertanya soal konflik agraria itu merupakan mahasiswi UI. Ia mulanya membeberkan catatan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) pada 2022 yang menyebutkan terdapat 212 kasus konflik agraria pada 2022. Menurut Ganjar data yang dirangkum oleh konsorsium masih sangat sedikit dibanding realitas yang terjadi. 

"Dugaan saya kasusnya lebih banyak dari itu, bukan 212. Itu yang tercatat, terlaporkan, ter-cover oleh teman-teman media, dugaan saya lebih dari itu karena saya banyak menangani hal itu, minimal di kampung saya, belum lagi di Indonesia," kata Ganjar.

Ganjar beranggapan, munculnya konflik agraria bermuara dari kurangnya dilakukan mitigasi ketika ingin melaksanakan suatu proyek. Perencanaan yang tidak tersosialisasikan dengan baik pada masyarakat menurut dia menjadi salah satu penyebab konflik. 

"Ini pengalaman saya, kenapa konflik itu muncul? Pada saat sebuah pekerja ingin dilaksanakan, satu sangat jarang kita melakukan mitigasi apa yang akan terjadi. Kedua, bagaimana kita memberi penghormatan terhadap hak masyarakat," kata Ganjar.

Ia pun menyebut, jika nantinya negara harus melakukan pengambilalihan secara paksa, maka harus terdapat kompensasi. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun menceritakan pengalamannya saat pembangunan jalan tol.

Menurut Ganjar pada satu sesi pembangunan tol di Jawa Tengah terdapat perencanaan pembangunan jalan yang dibuat lurus tetapi harus membelah banyak kampung dan rumah. Menurut Ganjar saat itu bila rencana pembangunan dilanjutkan maka akan terjadi konflik. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...