BUMN Sakit akan Ditutup, Hanya Tersisa 40 BUMN Akhir Tahun Ini
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko memastikan pemerintah akan menutup sejumlah perusahaan plat merah yang sakit pada tahun ini. Mantan Direktur Utama Bank Mandiri tersebut menargetkan hanya terdapat 40 BUMN pada akhir tahun ini.
Tiko mengatakan BUMN yang akan ditutup adalah perusahaan yang sudah tidak dapat lagi diperbaiki. Menurutnya, kajian terkait penutupan BUMN akan berlangsung selama sembilan bulan pertama tahun ini.
"Saya jelas saja, kalau perusahaannya gagal bertahan hidup, ya tutup. Kami tidak mau lembek dalam mempertahankan perusahaan yang tidak mau berubah," kata Tiko dalam Ulang Tahun Ke-2 ID Food, Senin (8/1).
Tiko menegaskan, BUMN saat ini harus melakukan perubahan fundamental dan menegakkan integritas. Ia menyampaikan, belum ada nama BUMN yang sudah pasti akan ditutup pada tahun ini. Namun, ia memastikan perusahaan yang ditutup bukan ID Food maupun empat dana pensiun bermasalah di Kementerian BUMN.
Tiko memberi sinyal bahwa sebagian BUMN yang akan ditutup tahun ini merupakan pasien PT Perusahaan Pengelola Aset atau PPA.
Sejauh ini ada 15 BUMN yang menjadi pasien PPA, yakni PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Industri Kapal Indonesia, PT Dok & Perkapalan Surabaya, PT Djakarta Lloyd, PT Varuna Tirta Prakasya, PT Persero Batam, PT Inti, Perum Percetakan Negara Republik Indonesia, PT Indah Karya, PT Amarta Karya, PT Semen Kupan, PT Primissima, dan PT PANN Pembiayaan Maritim.