Prabowo Diangkat Jadi Jenderal Kehormatan, Susul SBY hingga Luhut
4. Agum Gumelar
Agum beroleh gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000, bersama dengan Surjadi Soedirdja. Nama Agum sudah dikenal sejak era pemerintahan Soeharto, sebagai Komandan Jenderal Kopassus (1993–1994).
Di era Gus Dur, karirnya kian meroket. Ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan (1999–2001) serta Menteri Pertahanan (2001) menggantikan Mahfud MD. Di kepemimpinan Megawati, ia menjabat Menteri Perhubungan (2001–2004). Sedangkan Presiden Joko Widodo juga mempercayakan Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2018–2019).
5. Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan bersama dua rekannya, Agum Gumelar dan Surjadi Soedirdja pada 1 November 2000. Sama seperti dua nama yang telah disebutkan, Luhut dianugerahi gelar tersebut oleh Gus Dur.
Di masa kepemimpinan Presiden Wahid, Luhut sempat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura (1999–2000), kemudian Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2000-2001) menggantikan Jusuf Kalla. Sejak Megawati dan SBY naik menjadi presiden, ia tidak tercatat mendapat jabatan publik.
Barulah di era Joko Widodo, ia diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan pertama, dari 2014 hingga 2015. Setelah itu, ia menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (2015–2016) serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dari 27 Juli 2016 hingga sekarang.
6. Hari Sabarno
Hari mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan di era Presiden Megawati Soekarnoputri, pada 1 Oktober 2004. Jabatan publik yang ia emban pertama kali adalah Wakil Ketua MPR dari Fraksi ABRI/TNI dan Polri (1998–2001). Jabatan ini dilaksanakan di dua era presiden, BJ Habibie dan Gus Dur.
Megawati kemudian mempercayai Hari sebagai Menteri Dalam Negeri dari 2001–2004. Kemudian, ia menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan ad-interim dari Maret–Oktober 2004.
Karirnya redup setelah terbukti melakukan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran saat menjadi Mendagri. Pengadilan Tipikor menghukum Hadi penjara 2,5 tahun.
7. Abdullah Mahmud Hendropriyono
Guru Besar bidang Intelijen yang dikenal sebagai AM Hendropriyono ini memperoleh gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2004, era Susilo Bambang Yudhoyono. Selain di bidang militer, ia juga dikenal sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan pada era Soeharto dan Habibie.
Lelaki yang lulus dari Akademi Militer Nasional pada 1967 ini adalah mertua eks Panglima TNI Andika Perkasa dan pernah menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia atau PKPI.