Mantan Dubes Minta Indonesia Aktif jadi Penengah Konflik Iran - Israel

Muhamad Fajar Riyandanu
15 April 2024, 17:36
Konflik
un.org
Sidang darurat Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat (AS) pada Senin (30/11).

"Tidak ada mekanisme untuk meredam konflik antara Iran dan Israel di kawasan karena Israel maupun Iran tidak menjadi anggota GCC. Keduanya juga tidak masuk ke dalam kelompok Liga Arab," kata Dino.

Dino juga melihat sejumlah organisasi kemitraan lainnya seperti ASEAN juga belum cakap dalam menyikapi konflik Israel-Iran. Ini karena sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar cenderung acuh terhadap perselisihan di Timur Tengah.

 "Kalau kita mau jujur, untuk segala konflik di Timur Tengah, Indonesia dan Asia Tenggara bermain di lini kedua," kata Dino.

Lebih jauh, Dino mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) segera menjalin kontak dengan Iran dan AS. Kemenlu diharap dapat mendesak Iran agar tidak lagi meneruskan gempuran udara ke wilayah Israel. Di sisi lain, Kemenlu diharap bisa menghubungi AS agar dapat membujuk Israel untuk tidak membalas serangan yang dilancarkan oleh Iran.

"Kalau Kemenlu hanya bikin statement itu hanya dampak kecil karena semua bisa bikin statement. Harus ada make a call," ujarnya. "Buat apa kita punya hubungan yang dengan susah kita bangun, tapi kita tidak memanfaatkan untuk hal-hal yang diperlukan seperti ini".

Seperti diketahui, Iran meluncurkan 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 110 rudal balistik ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4). Ini merupakan balasan atas aksi penyerangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada Senin (1/4), yang menewaskan 13 orang, termasuk Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan senior Korps Garda Revolusi Islam di Suriah dan Lebanon, dan wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahemi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...