Adu Cepat Elektrifikasi Pabrikan Otomotif Dunia Dikejar Aturan Emisi

Happy Fajrian
10 Maret 2021, 17:32
mobil listrik, elektrifikasi,
ANTARA FOTO/REUTERS/Antonio Bronic
Mobil listrik sedang di isi ulang di sebuah jalan di London, Inggris, Selasa (4/2/2020).

Seiring berkembangnya mobil listrik dan otonom, berbagai produsen mobil mulai memasang target untuk mengelektrifikasi seluruh model pada lini produksinya. Ada beberapa faktor yang mendorong target tersebut, salah satunya aturan emisi yang bakal lebih ketat di sejumlah negara, seperti di Eropa dan Tiongkok, yang merupakan pasar mobil listrik terbesar di dunia.

Seperti Inggris yang berencana melarang penjualan mobil berbahan bakar minyak mulai 2030, serta Jepang yang menargetkan pada tahun itu seluruh mobil baru yang dijual sudah berupa mobil hybrid (hybrid electric vehicle/HEV) atau plug-in hybrid (PHEV).

Bahkan beberapa negara lainnya dilaporkan tidak hanya akan melarang penjualan dan penggunaan mobil bermesin pembakaran internal atau berbahan bakar minyak, juga menerapkan denda.

Mayoritas yang telah menyatakan komitmen elektrifikasi penuh adalah produsen otomotif asal Eropa dan Amerika Serikat (AS). Sementara dari Jepang, hanya Nissan yang telah mengungkapkan targetnya untuk menuju zero carbon emission.

Meski demikian beberapa pabrikan otomotif Negeri Sakura lainnya, seperti Toyota, Mitsubishi, dan Honda, bakal meluncurkan mobil listrik full electric-nya dalam waktu dekat. Sama halnya dengan produsen otomotif dari Korea, Hyundai dan KIA, yang belum mengungkapkan komitmen untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik.

Lalu kapan target produsen mobil dunia untuk sepenuhnya beralih memproduksi mobil listrik? Berikut rangkumannya.

Volvo – 2030

Produsen mobil asal Swedia, Volvo, menargetkan 50% penjualan globalnya akan sepenuhnya berasal dari mobil listrik pada 2025 dan akan mengelektrifikasi seluruh lini mobil dalam portofolio produksinya pada 2030.

CEO Volvo Hakan Samuelson mengatakan bahwa mereka meyakini mobil listrik akan lebih menarik konsumen. “Saya sangat yakin nantinya tidak ada konsumen yang masih mau menggunakan mobil berbahan bakar minyak,” ujarnya seperti dikutip Nikkei Asia.

Menurut informasi dari laman resminya, saat ini Volvo memiliki dua model mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV), yakni XC40 Recharge dan C40 Recharge, tujuh model mild hibrid yang juga tersedia versi plug in-nya yakni XC90, XC60, XC40, V90, V60, S90, dan S60.

Adapun Versi plug in (PHEV) model-model ini diberi tambahan ‘Recharge’ di belakang namanya. Dalam beberapa tahun ke depan Volvo akan meluncurkan model baru yang hanya dijual secara online.

Jaguar Land Rover – 2039

Jaguar Land Rover (JLR) pemilik brand mobil mewah Jaguar dan Land Rover menargetkan seluruh produksi mobil Jaguar dan 60% mobil Land Rover akan berjenis mobil listrik pada 2030. JLR akan meluncurkan enam mobil listrik murni Land Rover selama lima tahun ke depan, dengan model pertama akan diperkenalkan pada 2024.

Tidak hanya mengembangkan mobil listrik, JLR juga akan mengembangkan kendaraan berbahan bakar hidrogen untuk Land Rover. Sehingga pada 2039 JLR akan sepenuhnya net zero on carbon emission.

CEO JLR Thierry Bollore mengatakan, JLR akan menggelontorkan 2,5 miliar poundsterling per tahun untuk mengembangkan teknologi mobil listrik serta layanan terkoneksi di dalam mobil untuk meningkatkan pengalaman berkendara konsumen.

Menurut website resminya, saat ini Jaguar memiliki satu model mobil listrik all electric atau berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) yakni Jaguar I-Pace, serta dua model plug in hybrid electric vehicle (PHEV) Jaguar F-Pace dan Jaguar E-Pace.

Sedangkan Land Rover belum memiliki model full electric, namun memiliki enam model PHEV, yakni Range Rover, Range Rover Sport, Range Rover Velar, Range Rover Evoque, Discovery Sport, dan Defender.

Bentley dan Volkswagen – 2030

Brand mobil mewah asal Inggris, Bentley, yang sahamnya dimiliki oleh Volkswagen, menargetkan untuk full electric pada 2030 seiring dengan rencana pemerintah Inggris yang akan melarang penjualan mobil BBM mulai tahun itu.

Untuk mencapai target tersebut Bentley akan memulainya dengan menghentikan produksi mobil BBM, dan menggantinya dengan model PHEV pada 2026. Mobil Bentley selama ini terkenal dengan performa tinggi yang boros bahan bakar.

“Pada 2030 tidak ada lagi mobil (bermesin) pembakaran internal. Masa depan Bentley akan sepenuhnya elektrik. Kami tidak berbicara hanya satu model, tapi semua model akan elektrik,” kata CEO Bentley Adrian Hallmark, seperti dikutip NBCnews pada November 2020.

Saat ini Bentley hanya memiliki satu model mobil PHEV yakni Bentely Bentayaga Hybrid yang menggabungkan mesin V6 3.000 cc dengan motor listrik dengan kapasitas baterai lithium ion 17,3 kWh.

Sementara itu induk Bentley, Volkswagen (VW), tidak memiliki target kapan seluruh lini kendaraannya akan terelektrifikasi. Meski demikian VW menargetkan pada 2030 akan menguasai 70% pasar mobil listrik di Eropa, 50% di Amerika, dan 50% di Tiongkok.

Halaman:

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...