Adu Cepat Elektrifikasi Pabrikan Otomotif Dunia Dikejar Aturan Emisi

Happy Fajrian
10 Maret 2021, 17:32
mobil listrik, elektrifikasi,
ANTARA FOTO/REUTERS/Antonio Bronic
Mobil listrik sedang di isi ulang di sebuah jalan di London, Inggris, Selasa (4/2/2020).

Beberapa merek mobil di bawah grup VW di antaranya Audi, Bugatti, Lamborghini, Porsche, SEAT, dan Skoda. VW juga menguasai merek kendaraan komersil seperti MAN dan Scania, sepeda motor Ducati, serta perusahaan patungan di Tiongkok, FAW-Volkswagen dan SAIC-Volkswagen.

BMW – 2030

Mobil Listrik BMW
Mobil Listrik BMW (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Pabrikan mobil asal Jerman, Bayerische Motoren Werke atau BMW juga tidak memiliki target untuk sepenuhnya hanya memproduksi mobil listrik. Tapi mereka memiliki target untuk meningkatkan pangsa penjualan mobil listriknya (PHEV dan BEV) menjadi 15-25%, dan menjual lebih dari 7 juta mobil listrik pada akhir 2030.

Jumlah tersebut terdiri dari 4,6 juta unit mobil listrik BEV selama 10 tahun ke depan atau rata-rata 460 ribu unit per tahun, dan 2,4 juta unit PHEV. Sebagai catatan, tahun lalu BMW hanya menjual 42.249 unit mobil listrik berbasis baterai di seluruh dunia dan semuanya model i3).

Oleh karena itu BMW akan meluncurkan sembilan mobil listrik baru hingga 2025, termasuk dua di antaranya dari merek Mini. Dalam lini produksinya saat ini, BMW memiliki tujuh model mobil listrik, yakni i3 yang full electric atau BEV, dan enam model PHEV termasuk mobil sport i8.

Stellantis – 2025

Pabrikan mobil hasil penggabungan Peugeot dan Fiat Chrysler menargetkan seluruh lini kendaraannya untuk pasar Eropa sudah terelektrifikasi pada 2025.

Stellantis memiliki tabungan sekitar 5 miliar euro per tahun dari hasil merger ini. Ada 15 merek mobil yang berada di bawah bendera Stellantis yakni Chrysler, Dodge, Jeep, Ram, Fiat, Alfa Romeo, Abarth, Lancia, Maserati, Citroën, DS, Opel, Peugeot, dan Vauxhall.

Dari 15 merek tersebut Stellantis memiliki 29 model mobil listrik dan menargetkan tambahan 10 model baru tahun ini. Pada 2025, seluruh model kendaraan versi BBM Stellantis akan memiliki versi elektriknya secara global.

Ford – 2030

Produsen mobil asal AS ini menargetkan 2030 sudah tidak lagi menjual mobil BBM di pasar Eropa. Ford telah menyiapkan investasi sebesar US$ 22 miliar atau lebih dari Rp 400 triliun hingga 2025 untuk pengembangan mobil listrik dan otonom.

Saat ini Ford hanya memiliki satu model mobil listrik yakni Mustang Mach-E. Namun tahun depan Ford akan meluncurkan dua mobil listrik baru, yakni kendaraan komersil e-Transit, dan truk pickup F-150.

Salah satu strategi Ford dalam mengembangkan mobil listrik yaitu membangkitkan model-model lawasnya untuk diluncurkan kembali dengan desain baru dan sudah terelektrifikasi. Salah satu model lawas yang akan dibangkitkan menjadi mobil listrik yaitu Ford Thunderbird.

General Motors – 2035

Rival Ford di AS, General Motors (GM) menargetkan untuk menghentikan produksi seluruh mobil bermesin pembakaran internal atau BBM pada 2035. GM merupakan salah satu pemain otomotif yang paling pertama terjun ke pasar mobil listrik.

Tidak hanya akan beralih memproduksi mobil listrik, GM juga berencana beralih menggunakan energi terbarukan pada seluruh pabriknya di Amerika pada 2035, sedangkan pabriknya di luar negeri pada 2040. GM akan menggunakan tenaga surya, angin, hidrogen, atau carbon capture.

“Kami merasa ini akan menjadi model bisnis yang sangat sukses di masa depan. Kami yakin bisa melewati semua tantangan dan terus berkembang di masa depan,” kata kepala lingkungan GM Dane Parker.

GM memiliki beberapa merek mobil di bawah portofolionya yakni Chevrolet, Buick, GMC, dan Cadillac. Chevrolet memiliki satu model mobil listrik Chevrolet Bolt dan akan meluncurkan versi terbarunya musim panas ini, sedangkan GMC akan meluncurkan Hummer elektrik musim gugur tahun ini.

Sedangkan brand mewah milik GM, Cadillac, akan meluncurkan mobil listriknya Cadillac Lyriq pada pertengahan 2022.

Nissan – 2030

GIIAS 2017
GIIAS 2017 (Arief Kamaludin|KATADATA)



Nissan menargetkan seluruh lini mobilnya yang diluncurkan di pasar-pasar utama akan terelektrifikasi pada 2030. Pabrikan asal Jepang ini juga menargetkan untuk mencapai netralitas karbon (carbon neutrality) pada 2050.

“Kami bertekad untuk membantu menciptakan masyarakat bebas karbon untuk mempercepat upaya global melawan perubahan iklim. Penawaran mobil listrik kami akan terus kami kembangkan di seluruh dunia, ini menjadi kontribusi Nissan untuk menjadi bebas karbon,” kata CEO Nissan Makoto Uchida.

Nantinya Nissan hanya akan menjual mobil listrik di pasar Jepang, Tiongkok, AS, dan Eropa. Saat ini Nissan memiliki satu model mobil listrik BEV, yakni Nissan Leaf, serta mobil hybrid dengan teknologi e-POWER.

Teknologi Nissan e-POWER menggabungkan motor listrik sebagai penggerak utama dengan mesin pembakaran internal yang fungsinya hanya untuk mengisi daya baterai.

Halaman:

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...