Efek insentif PPnBM Masih Ada, Penjualan Mobil Semester I Naik 50,7%

Safrezi Fitra
14 Juli 2021, 18:46
penjualan mobil, gaikindo, penjualan mobil semester 1-2021, penjualan mobil toyota, kementerian perindustrian, pembebasan ppnbm, pajak
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penjualan mobil.

Penjualan mobil di dalam negeri pada semester I-2021 naik 50,79%. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil dari pabrik ke diler (wholesales) sepanjang Januari hingga Juni 2021 mencapai 393.469 unit, lebih tinggi dibandingkan semester I tahun lalu yang hanya 260.932 unit.

Penjualan mobil tertinggi sepanjang semester tahun ini terjadi pada Maret yang mencapai 84.915 unit. Sementara di bulan Juni, penjualannya hanya 72.720 unit, lebih rendah dari April 78.908 unit.

Grup Astra masih merajai penjualan mobil di dalam negeri tahun ini. Pangsa mobil Grup Astra di pasar dalam negeri meningkat menjadi 53% sepanjang semester I-2021. Pada tahun lalu, pangsa pasarnya hanya 51%.

Secara rinci, penjualan mobil merek Toyota pada semester I-2021 mencapai 122.693 unit, diikuti merek Astra lainnya, yakni Daihatsu 74.827 unit. Mitsubishi berada di urutan ketiga, dengan 62.020 unit. Kemudian Honda 48.481 unit dan Suzuki 42.075 unit.

"Kenaikan penjualan mobil lebih dipengaruhi penambahan jumlah supply ke diler. Kami berharap perpanjangan kebijakan relaksasi PPnBM hingga akhir tahun ini dapat menjadi katalis penjualan mobil, sehingga membantu pemulihan perekonomian nasional," ujar Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto, dalam keterangannya, Rabu (14/7).

Penjualan mobil anjlok pada tahun lalu akibat pandemi Covid-19 yang mulai melanda Indonesia pada Maret. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan peningkatan penjualan mobil tahun ini salah satunya dipengaruhi pemberian insentif dari pemerintah.

Secara keseluruhan, mobil penumpang (passenger car) menyumbang mayoritas penjualan selama semester pertama 2021, yakni 291.190 unit dengan porsi 74% dari total pasar dalam negeri. Sedangkan mobil niaga (commercial vehicle) hanya berkontribusi 26% dengan penjualan sebanyak 102.279 unit.

Penjualan mobil penumpang menjadi begitu dominan karena insentif PPnBM yang dijalankan pemerintah mencakup banyak model mobil, mulai dari mobil keluarga (MPV) bermesin 1.500cc, sedan, hingga sport utility vehicle (SUV) berkapasitas mesin hingga 2.500cc.

Kementerian Perindustrian mencatat dari 291.190 unit penjualan mobil penumpang, sebanyak 167.774 unit atau 57% di antaranya merupakan produk yang memperoleh sokongan relaksasi pajak otomotif PPnBM DTP periode Januari-Juni 2021.

"Berdasarkan hasil evaluasi kami, secara perlahan kebijakan relaksasi PPnBM DTP mulai meningkatkan penjualan jenis kendaraan bermotor yang ditetapkan untuk mendapatkan relaksasi PPnBM DTP," kata Agus, Rabu (14/7).

Dari data penjualan tersebut, penjualan mobil yang masuk kriteria mendapat PPnBM DTP di bawah 1.500cc paling mendominasi, sebanyak 138 ribu unit atau naik 31,34% dibandingkan periode sama 2020 sebesar 105 ribu unit. Sedangkan mobil 1.500cc ke atas penerima PPnBM DTP sebanyak 29.123 unit, naik 38,02% dibanding tahun lalu sebanyak 21.071 unit.

Menteri Agus optimistis penjualan mobil, terutama yang mendapat insentif PPnBM DTP masih akan meningkat ke depannya. Dia memproyeksikan penjualan mobil di kelas 1.500cc akan meningkat hingga 158 ribu unit secara total pada Agustus.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...