KCI Berencana Kurangi Subsidi Tarif Commuter Line

Ameidyo Daud Nasution
15 Februari 2018, 17:52
KRL Cikarang Jakarta
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KRL Commuter Line melintas di kawasan Bekasi yang telah terpasang jalur kereta api dwi ganda (Double-Double Track) Jawa Barat, Kamis (14/9).

Selama ini harga tiket commuter line yang dibayarkan penumpang sebenarnya tidak sampai setengah dari tarif normalnya. Karena 55 persen harga tiket kereta commuter line disubsidi oleh negara. Setelah tidak lagi mendapatkan subsidi, tarif commuter line paling jauh akan mencapai Rp 13 ribu per perjalanan penumpang.

"Tapi mungkin perhitungan teknis dari Kemensos atau Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, karena subsidi bukan ke kami tapi ke penumpang," katanya.

Fredi meyakini pengurangan subsidi kereta ini tidak akan mengurangi minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi. Masyarakat yang mampu sudah mulai sadar, tidak perlu lagi menerima subsidi.

(Baca: Program OK-OTrip Rp 5.000 Anies-Sandi Tak Termasuk KRL, LRT, MRT)

Kebijakan mengurangi subsidi ini berlawanan dengan program pukul satu harga angkutan umum DKI Jakarta yakni OK-OTrip. Program yang digagas Anies Baswedan-Sandiaga Uno ini belum bisa terintegrasi dengan commuter line,

Direktur Utama TransJakarta Budi Kaliwono mengatakan program pukul rata tarif transportasi Rp 5.000 tersebut baru mencakup angkutan darat dengan trayek. Menurutnya, apabila terlalu banyak moda terangkum, bisa jadi pelaksanaan program ini akan tertunda karena harus melalui penyesuaian sistem yang rumit.

"Kalau terlalu complicated (moda angkutannya) malah tidak jalan-jalan," kata Budi akhir tahun lalu. (Baca: Dewan Transportasi Jakarta Usulkan Kenaikan Tarif Parkir)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...