Cek Data: Benarkah Pakaian Impor Cina Memukul Industri Tekstil RI?

Reza Pahlevi
6 April 2023, 09:45
Penjual menunggu pembeli di salah satu toko di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (30/3). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyampaikan telah memberikan solusi untuk pedagang pakaian bekas yang terdampak larangan \"thrift\" impor ilega
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Penjual menunggu pembeli di salah satu toko di Pasar Senen, Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023.

Impor Pakaian Bekas

Seperti kata Adian, impor pakaian bekas di Indonesia memang tidak pernah cukup besar untuk mengganggu industri dalam negeri. Impor pakaian bekas memang sempat mencapai US$6,08 juta pada 2018, tetapi ini tetap hanya 0,6% dari total impor pakaian jadi pada tahun yang sama.

Meski begitu, data ini tidak menggambarkan keseluruhannya karena besarnya impor pakaian bekas ilegal yang masuk ke Indonesia. Ini juga tidak bisa menjadi acuan untuk menilai seberapa besar peredaran pakaian bekas dalam perdagangan pakaian di Indonesia.

Data Trademap menunjukkan ada sekitar 265 ribu bal yang dikirim dan diperjualbelikan di pasar dalam negeri pada 2022. Angka ini lebih besar dari BPS yang hanya mencatat 262 bal. Sebagai catatan, 1 bal sama dengan 100 kg yang berarti ada sekitar 26,5 juta kg pakaian bekas masuk ke Indonesia.

(Baca: Bahaya Tumpukan Sampah Kain dari Bisnis Thrifting Impor)

Statista, lembaga statistik dan riset pasar, mencatat peredaran baju bekas di Indonesia sebenarnya cukup minim meski meningkat tiap tahunnya. Pada 2014, penjualan baju bekas hanya 1,1% dari total penjualan baju di Indonesia. Persentase ini meningkat menjadi 2,2% pada 2022. 

Statista juga memprediksi cakupan ini akan meningkat menjadi 3,7% pada 2027. Akan tetapi, prediksi ini dibuat sebelum Indonesia menindak tegas impor pakaian bekas di dalam negeri hingga tidak dapat menjadi representasi.

Data-data ini menunjukkan baik impor pakaian jadi dari Cina maupun impor pakaian bekas tidak serta-merta mengganggu industri pakaian jadi di Indonesia, terutama UMKM. Lesunya industri pakaian tidak terlepas dari ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Lembaga konsultasi McKinsey menyebut tingginya inflasi dan sentimen konsumen terhadap pengeluaran non-esensial menjadi ancaman utama industri fesyen. McKinsey memprediksi penjualan fesyen global tahun ini relatif lambat, antara -2% sampai +3%.

Indonesia, salah satu negara eksportir pakaian jadi terbesar dunia, pun tidak terhindar dari krisis ini. Permintaan yang melambat di negara-negara tujuan ekspor berarti produksi berkurang di dalam negeri.

Referensi

BPS. Ekspor dan Impor. (Akses 29 Maret 2023)

BPS. 6 April 2022. Nilai Output Menurut 2-digit KBLI, 2010-2020. (Akses 4 April 2023)

Statista. Oktober 2022. Costumer Market Insights: Apparel – Indonesia. (Akses 31 Maret 2023)

McKinsey. 29 November 2022. “The State of Fashion 2023: Holding onto growth as global clouds gather” (Akses 4 April 2023)

Republika. 18 Maret 2023. “Adian Nilai yang Membunuh UMKM Bukan Impor Pakaian Bekas, Tapi Impor Tekstil dari Cina” (Akses 28 Maret 2023)

---------------

Jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin kami periksa datanya, sampaikan melalui email: [email protected].

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...