‘Diancam’ AS jika Bantu Rusia, Presiden Cina Tak Salahkan Putin
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Presiden Cina Xi Jinping jika Beijing membantu Rusia yang tengah menginvasi Ukraina. Dalam pembicaraan melalui telepon, Xi menolak untuk secara langsung menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atau Kremlin.
Keduanya melakukan panggilan telepon hampir dua jam pada Jumat (18/3). Joe Biden berbicara soal implikasi dan konsekuensi jika Cina memberikan dukungan material kepada Rusia yang menyerang Ukraina.
"Presiden menggarisbawahi dukungannya untuk resolusi diplomatik terhadap krisis tersebut. Kedua pemimpin juga sepakat tentang pentingnya menjaga jalur komunikasi yang terbuka, untuk mengelola persaingan antara kedua negara," kata Gedung Putih dalam pernyataan resmi, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/3).
Seorang pejabat senior administrasi mengatakan, Joe Biden mengingatkan Xi soal konsekuensi jika Cina membantu Rusia. Dampak yang dimaksud bukan hanya terkait hubungan Tiongkok dan Amerika Serikat, tetapi juga dunia.
“Presiden benar-benar menjelaskan dengan sangat rinci tentang tanggapan terpadu, tidak hanya dari pemerintah di seluruh dunia, tetapi juga sektor swasta, terhadap agresi brutal Rusia di Ukraina,” kata pejabat itu dikutip dari The Guardian.
“Presiden menjelaskan bahwa kemungkinan akan ada konsekuensi bagi mereka yang bakal turun tangan untuk mendukung Rusia saat ini,” tambah dia.
Biden tidak membuat permintaan langsung apapun kepada Xi untuk membujuk Putin agar mengakhiri serangan ke Ukraina. “Dia (hanya) memaparkan penilaiannya tentang situasi dan implikasi dari tindakan tertentu,” ujarnya.
“Pandangan kami adalah bahwa Cina akan membuat keputusannya sendiri,” tambah dia.
Sedangkan kantor berita Cina, Xinhua, mengatakan bahwa Presiden Xi menyatakan keinginan agar perang tidak terjadi. Namun, Beijing tidak memberikan tanda apapun terkait niat pemimpin Cina itu untuk mendukung Rusia.
Xi mengatakan, situasi di Ukraina berkembang sedemikian rupa. Cina pun tidak menginginkan hal seperti ini.
Namun, Xi juga tidak secara langsung menyalahkan Putin terkait invasi ke Ukraina. Dia justru mengutip pepatah favorit.
"Biarkan dia yang mengikat bel di leher harimau yang melepaskannya,” kata Xi.
The Guardian dan CNBC Internasional melaporkan, kalimat itu tampaknya merujuk pada posisi Cina yang menilai bahwa AS dan NATO pada akhirnya harus disalahkan atas tindakan Vladimir Putin.
Namun, untuk saat ini, Cina mengatakan bahwa Xi mendorong semua pihak untuk menjaga dialog dan negosiasi agar tetap berjalan. Selain itu, “menghindari korban sipil, mencegah krisis kemanusiaan, dan menghentikan permusuhan sesegera mungkin,” kata dia dikutip dari CNBC Internasional.
Tiongkok pun menyatakan siap memberikan bantuan kemanusiaan lebih lanjut ke Ukraina dan negara-negara lain yang terkena dampak.
Pemerintah Cina juga mengatakan, Xi merujuk pada inisiatif enam poin tentang situasi kemanusiaan di Ukraina. Akan tetapi, kementerian luar negeri Tiongkok tidak memerinci poin tersebut.